Rabu, 29 April 2015

CERITA KEGIATAN PMR KELAS VIII H


KHANSA PRAMESTIARA  – VIII H

ASYIKNYA KEGIATAN PMR
Di sekolah saya terdapat ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Purbalingga setiap hari kamis. Ekstrakurikuler tersebut adalah PMR. Sebulan yang lalu, guru saya Bapak Toto Endargo yang biasa disebut dengan Pak Toto itu mengadakan evaluasi PMR di luar sekolah. Saya merasa gembira, karena saya di SMP baru pertama kalinya melakukan evaluasi dan menginap di Bumi Perkemahan Munjuluhur.

Beberapa hari yang lalu sebelum evaluasi di laksanakan, saya sudah mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Seperti perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, dll. Saya juga tidak lupa membawa keperluan-keperluan yang harus saya bawa. Keperluan tersebut berupa alat tulis yang akan digunakan sebagai pembuatan karya saat evaluasi.
Saat evaluasi akan di laksanakan, seluruh kelas VIII, para kakak Pembina dan para guru terlebih dahulu berkumpul di sekolah karena kami semua akan pergi ke buper dengan menggunakan bis yang sudah di sediakan di sekolah.
Kami semua berangkat teratur dan rapi. Beberapa saat kemudian, kami pun tiba di buper. Betapa luasnya tempat tersebut. Tempat tersebut dikelilingi oleh pepohonan yang besar dan tinggi.
Setelah saya dan teman-teman turun dari bis, ketua dari kelompok saya langsung mengecek anggotanya dan meneliti barang bawaan yang kelompok kami bawa. Apakah sudah lengkap atau masih ada yang tertinggal. Setelah itu kami sekelompok langsung bergegas menuju aula buper untuk menata karpet dan menata barang bawaan yang kami bawa. Agar tersusun rapi dan tidak berantakan. Setelah semua selesai tertata rapi, saya dan teman-teman langsung menempati karpet yang telah disediakan tadi untuk beristirahat sejenak dan menunggu teman-teman lain yang masih berada di sekolah atau pun yang sedang di perjalanan. Setelah beberapa saat kemudian akhirnya seluruh siswa kelas VIII sudah tiba di buper.
Evaluasi pun akan segera dimulai. Saya dan teman-teman merasa gembira, karena kami berada di buper selama 2 hari 1 malam. Saat evaluasi saya dan teman-teman sekelompok bisa saling mengerti karena adanya persaudaraan dalam berkelompok. Dan kami dalam berkelompok dapat menumbuhkan sikap kepedulian satu sama lain. Saya dan teman-teman juga saling berjuang dan bergotong-royong agar kelompok kami dapat memunculkan rasa persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Tugas kami selama evaluasi sangatlah banyak. Kami bergotong-royong mengangkat pasien dari pos pertama sampai ke pos terakhir, untuk melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh kakak pembina dan guru Pembina. Sebenarnya kami semua lelah, teman  kami semua lelah tapi kami merasa senang dan masih tetap berjuang melaksanakan tugas. Setelah beberapa tugas sudah terselesaikan semua, kami beristirahat di dalam aula untuk melakukan “ishoma” (istirahat, sholat, makan). Beberapa saat kemudian kami semua melanjutkan tugas-tugas yang harus kami selesaikan.
Tugas selanjutnya adalah kami sekelompok akan mempersiapkan pembuatan karya-karya yang sudah diperintahkan. Karya-karya tersebut berupa buku persahabatan dan madding yang bertemakan tentang PMR. Kami semua saling membantu, bergotongroyong, berjuang bersama sehingga tugas yang kami kerjakan dapat terselesaikan dengan baik. Setelah itu saya dan teman-teman kembali melakukan ishoma bersama.
Kemudian malamnya kami pun masih diberi tugas oleh Pak Toto untuk menampilkan pentas seni di dalam aula. Awalnya, saya dan teman-teman sekelompok sedikit bingung ingin menampilkan apa. Tetapi kami percaya segala sesuatu yang kami tunjukkan itu tidak selalu salah dan kami harus bersikap optimis dan berani untuk tampil di depan para penonton. Akhirnya kami sekelompok memilih untuk menampilkan gerak dan lagu. Walaupun kami menampilkannya hanya sebentar, tetapi kami sekelompok telah berusaha menampilkan yang terbaik untuk pentas seni tersebut.
Malam itu pun sangat ramai. Karena pementasan drama, gerak dan lagu, bernyanyi bersama telah menghibur kami semua. Pentas seni tersebut dimeriahkan oleh seluruh kelas VIII. Semua terhibur karena adanya pentas seni.
Keesokan harinya kami pun mulai kembali beraktifitas. Lalu, kami semua akan bersiap-siap untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Yaitu kami semua harus mengangkat pasien dan membawanya ke tempat yang telah ditentukan. Akan tetapi saat di sungai. Saat pasien diangkat menggunakan dragbar dengan harapan pasien tidak boleh menyentuh air sedikitpun. Dengan adanya hal tersebut, saya dan teman-teman sekelompok berusaha mengangkat pasien agar tidak terkena air sedikitpun. Akan tetapi usaha kami telah digagalkan oleh derasnya arus sungai yang menyebabkan saya dan teman-teman gagal dalam mengangkat pasien di atas air.
Kami semua sangat senang karena di pagi yang cerah itu baju kami basah semua. Setelah kami melewati sungai sampai baju kami basah, lalu saya dan teman-teman sekelompok segera kembali menuju aula untuk mengemas barang bawaan.
Setelah itu, saya dan teman-teman pun langsung menuju ke depan aula untuk menunggu bis dan menuju ke rumah masing-masing. Kegiatan selama evaluasi tersebut sangat menyenangkan dan melelahkan. Karena susah senang saya hadapi bersama teman-teman.

====

WIWIN DWI SETYANINGSIH – VIII H

EVALUASI YANG MENYENANGKAN
Kegiatan PMR di SMP Negeri 2 Purbalingga merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib dn rutin dilaksanakan setiap hari Kamis oleh seluruh  siswa kelas 8. Pembina PMR adalah Pak Toto Endargo yang dibantu oleh Pak Tarsid dan Bu Maharani. PMR dimulai sekitarpukul 13.30. Ketika peluit ditiup,  seluruh siswa baris di lapangan basket menurut regunya masing-masing. Sebelum kegiatan dimulai,  dilakukan upacara terlebih dahulu Pembina meminta 4 orang maju ke depan untuk memimpin doa, pembacaan 7 prinsip Palang Merah, pembacaan Tri Bakti PMR, dan dirigen untuk menyanyikan Mars PMI. Setelah upacara, kegiatan pun dimulai hingga pukul 14.30.
Pada tanggal 21 Maret 2015 sampai tanggal 22 Maret 2015 sekolah mengadakan evaluasi PMR di Buper Munjulluhur. Kami berangkat dari sekolah pukul 07.30. Evaluasi ini juga didampingi oleh Bapak / Ibu Guru dan Kakak Pembina. Kami berangkat menggunakan bus yang sudah disediakan. Namun sebelum berangkat, kami terlebih dahulu berkumpul di lapangan basket untuk diberi arahan.
Setelah sampai di Buper kami masih harus berjalan sampai di aula. Sesampainya di aula, kami mencari tempat untuk menggelar tikar sebagai tempat beristirahat dan memberaskan barang bawaan. Tiba-tiba pimpinan regu dipanggil untuk diberi arahan tentang urutan kegiatan evaluasi yang harus diikuti saat itu. Pimpinan regu saya memberitahu tentang kegiatan yang akan dilaksanakan saat itu juga. Setiap regu harus menampilkan suatu pentas kecil di depan aula dan di nilai oleh Pak Toto. Saat regu saya selesai tampil, kami disuruh latihan lagi. Kami pun berlatih lagi.
Kegiatan dilanjutkan yaitu membawa pasien di atas dragbar dengan cara naik turun tangga.  Kegiatan tersebut membutuhkan perjuangan karena sambil membawa pasien yang cukup berat. Setelah itu kami pergi ke pos halang-rintang, yaitu dengan cara mengangkat pasien di atas dragbar dengan melewati tembok. Hal  ini membutuhkan kerjasama dan gotong-royong. Pos berikutnya yaitu dengan cara melewati kolong tempat duduk dengan berguling dan mengoper pasien.
Beberapa saat kemudian kami diminta membuat tenda ponco per regu. Kami mengambil keperluan yaitu alat-alat untuk membuat tenda ponco antara lain mantel tanpa lengan, tongkat, patok bambu, tali raffia, gunting, dll. Saat membuat tenda ponco kami merasa kesulitan. Akhirnya tenda ponco kami bisa berdiri karena sikap saling menolong dan sikap peduli terhadap bersama. Tenda ponco ini digunakan untuk makan siang. Dan setelah itu dibongkar lagi setetah dinilai.
Setelah beberapa waktu kemudian kami ke pos berikutnya antara lain Mars PMI (menyanyikan lagu Mars PMI per regu), P3K,  menolong pasien dan mengangkatnya di atas dragbar. Kemudian beberapa anak membuat madding dan beberapa anak membuat buku persahabatan (mencari beberapa anak dan menuliskan biodatanya). Kemudian ke pos tegangan tinggi yaitu melompati tali (tali dianggap sebagai kabel yang mengandung listrik tegangan tinggi) yang diikatkan pada 2 kursi. Ada 2 cara melompatinya yaitu dengan naik ke punggung teman dan melompati tegangan tinggi tersebut secara bergantian atau dengan cara langsung melompat.
Pada saat melompat, ada salah satu teman dari regu saya terjatuh. Tapi untungnya tidak kenapa-kenapa dan akhirnya bisa melompat. Kemudian kami mandi dan ganti pakaian. Setelah itu kami berkumpul jadi satu untuk bernyanyi bersama. Namun saat semua anak sedang berkumpul regu saya melakukan penilaian tentang kepemimpinan. Kegiatan ini memerlukan kerjasama dan kesabaran agar tidak gagal.
Saat malam hari kami masih melanjutkan ke pos-pos berikutnya yaitu sosialisasi siaga bencana, sosialisasi donor darah, pidato banyumasan, ke PMI-an, kesehatan pada remaja, serta gerak dan lagu. Saat sudah larut malam diadakan pentas seni. Regu kami menampilkan tarian. Sekitar pukul 01.00  malam diadakan diskusi tentang berbagai macam permasalahan dan pemecahannya. Namun tidak semua siswa ikut berdiskusi, begitu juga regu kami. Regu saya hanya 4 orang yang ikut berdiskusi dan yang lainnya sudah tidur.
Pagi harinya kami melanjutkan aktifitas, namun sebelumnya kami dibagikan makanan untuk makan pagi. Kegiatannya adalah membawa pasien melewati sungai yang arusnya sangat deras dan pasien yang dibawa tidak boleh terkena air. Sungainya lebarnya sekitar dua meter, tinggi air maksimal sepinggang, deras di bagian atas tetapi dangkal di bagian bawah, sehingga aman untuk kegiatan ini. Pada saat membawa pasien kaki saya terhimpit batu, tapi untungnya tidak terjadi apa-apa. Pasien basah kuyup karena dragbarnya rusak. Kami saling teriak mengatasi kepanikan dalam kegembiraan.
Pada kegiatan di sungai ini kebanyakan regu gagal menyelamatkan pasien agar tidak basah. Bahkan untuk regu putri kebanyakan pasiennya malah jalan sendiri atau justru menolong penolongnya yang terbawa arus.
Setelah kegiatan selesai kami menuju aula untuk membereskan barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing.
===

ALYA ALIFIA QORI I  – VIII H

PENDEKATAN MASA REMAJA
Hai semua, aku Alya, siswa di salah satu SMP di Purbalingga. Aku dan semua siswa kelas 8 di sekolahku wajib mengikuti salah satu kegiatan yang wajib yaitu PMR Dari kegiatan ini aku mengenal salah seorang pria yang mana dia adalah kakak kelasku, yang menjadi bina damping di acara PMR.
Semenjak itu aku bertambah semangat ketika kegiatan akan dimulai, karena di saat itu juga aku jadi tidak pernah membolos untuk berangkat ekskul PMR satu kali pun. Bahkan ketika mengikuti eskul PMR rasanya aku selalu merasa di rumah sendiri, karena kehangatan yang berasal dari solidaritas kelompokku. Sekian lama ini aku mempelajari berbagai macam materi, masalah, serta penanganan dalam kesehatan pada diri sendiri atau pun pada seorang pasien.
Pengumuman tentang evaluasi yang diadakan untuk PMR pun dikeluarkan Aku sangat antusias karena tau pasti bahwa dia juga bakalan ikut Yasedikit gak percaya si! Jadi aku mengecek dan bertanya padanya Penuh semangat dan berani walau hanya lewat media sosial yaitu facebook.
“Hai, kamu ikut evaluasi PMR nggak ???“ tanyaku di facebook.
”Ikut nggak ya???” jawab Turuntung menggantung, sambil meledek aku
“Ya terserah si kalo ikut ya nggak papa Kalo ngga, ya terserah kamu aja” jawabku aku sambil mengecek, menjajagi perasannya.
“Nggak aahh!” tulis Turuntung dengan jawaban yang agak mencurigakan.
“Huh!” jawaban menyebalkan Aku jadi agak kurang semangat untuk ikut evaluasi di buper Tapi ada bisikan malaikat yang menasehatiku sehingga aku berkata dalam hati, “Nggak papa deh aku juga punya anggota yang harus dipimpin Lagi pula aku membutuhkan nilai untuk diisikan ke raport ku Tapi semoga dia tidak benar-benar mengatakan itu! Semoga dia hanya meledekku!”.
Akhirnya, hari itu pun datang . Aku berangkat dengan penuh kesungguhan membawa semua barang yang telah aku persiapkan. Tapi gimana ya dia beneran nggak dateng nie?” hati kecilku berbicara, ”Pasti nggak semangat nanti nih ” .
”Dia nanti nyusul kok, tenang saja!” kata temannya kepadaku secara tiba-tiba Horee! Ada rasa gembira melanda diriku.
Ah agak lega, tapi kapan datangnya?
Dan akhirnya kegiatan pertama di mulai Pak Toto selaku pembina mengumpulkan kami dan menjelaskan tugasnya. Dia belum juga tampak sosoknya. Biarlah! Kami melakukan tugas dengan baik! Tari dan lagu kami nyanyikan dengan baik. Namun tiba – tiba, kelompok kami dipanggil dan diminta untuk mengulanginya! Kami pikir karena penampilan reguku jelek! Ah, tapi ternyata kami tak mampu menangkap cara pembinaku membimbingku!
Pada kegiatan kedua, membuat tenda ponco! Dan ketika kami sedang membuat tenda ponco, Pak Toto memanggil kami dan meminta untuk mengulang yang tadi pada kegiatan pertama, dengan keadaan Pak Toto menggenggam kamera untuk merekam. Oh ternyata gerak tari regu kami diabadikan dalam rekaman video
Dan kami setelah mengulang gerak dan lagu, sambil berjalan menuju tenda ponco kami menyimpulkan bahwa sebenarnya penampilan kami bukan jelek melainkan bagus, hehehehe.
Sesampainya di tenda ponco aku melihat dari kejauhan ternyata Tarutung sudah datang di arena Buper! Rasanya jika boleh aku ingin berteriak super keras: ”Aaaaaaaaa !” di hati.
Tiba-tiba kelompok sebelah bertanya, ”Boleh minta tali rafianya nggak?” Karena kami membawa banyak dan kami membutuhkan bantuan, jadi : ”Boleh, tapi bantu kami menyelesaikan ini ya!” Oke, huh, akhirnya cepet selesai dehhhh.
Terjalinlah persahabatan. Itulah untung nya mau berbagi dengan yang lain. Kami pun melanjutkan kegiatan sampai sore dengan semangat dan melakukan nya bersama – sama. Terkadang aku berpapasan dengan dia dan itu seperti huh”Sangat lah tidak tergantikan!”
Tiba-tiba hujan turun di tengah-tengah ramainya kegiatan, jadi semuanya masuk ke dalam aula Kegiatan di lanjutkan di dalam gedung dengan peralatan seadanya.
Ketika kami menunggu giliran maju, kami duduk di tempat yang sudah di buat ketika baru datang. Suara gitar terdengar sayup-sayup di telinga ku, ternyata dia yang sedang memainkannya bersama kakak-kakak bina damping lainnya, ”Waw kok tambah kece ya” kata hatiku. Rasanya senang ya, walau hanya bisa liat dari jauh.
Ketika hujan reda, kegiatan dilanjutkan lagi dengan presentasi, gerak dan lagu, lalu pensi sebagai pengantar tidur. Aku memulai dengan melakukan presentasi tentang ”Kesehatan pada Remaja” dan diakhiri dengan temanku yang, melakukan presentasi ”Ke PMI-an” dan ternyata dia yang menilai! Byuh, gila banget.
Karena kelompokku sudah tau bahwa aku menyukainya, jadi mereka membantuku menjaga agar aku selalu terihat cantik di depannya. Padahal walau keadaan tidak memungkin, karena aku bukan bidadari, iya kan? ”Wwkwkwk!”
Astaghfirullah, ya ampun, aku melihat gadis sainganku, berdiri tepat di sebelahnya. Harus ada cara untuk menggesernya dari sisinya. Ternyata begitu mudahnya. Karena kami sekelompok datang bersamaan maka mau tidak mau perlu tempat yang cukup, dengan demikian membuat sainganku itu tergeser! Shipp, itulah cara halus kelompokku untuk mengusirnya dari samping si dia! “Hahaha , pinterkan?!”
Kegiatan di hari-hari pertama berakhir pada pentas seni yang dilanjutkan dengan diskusi tengah malam bagi anak-anak yang belum tidur. Karena dia juga belum tidur jadi, selama diskusi berjalan aku juga bisa melihatnya.
Pagi harinya aku terbangun dengan seluruh tubuhku yang pegal-pegal. Teman-temanku masih terlelap dan dia juga masih tertidur. Aku memandangnya terus, ”Busyet, cara tidurnya lucu banget!” kataku di hati. Meringkuk seperti pistol!
Matahari sudah mulai naik jadi kami juga bersiap untuk melanjutkan kegiatan. Di saat udara masih dingin, kami sarapan bersama. Suasana yang mengesankan. Lalu kami dibawa turun ke sungai kecil.
”Huh pasti dingin banget nie” agak ragu saya untuk turun ke air. Ah, tapi ternyata aku melihatnya di ujung sana, di sebelah hulu dia sedang membantu para peserta untuk menuruni sungai.
Sungguh dia bersikap sangat tidak sopan padaku. Bayangkan! Tiba-tiba dia pergi ketika kelompokku mulai menuruni sungai! Ia tak mau membantu kelompokku! Coba, sopan nggak? Mungkinkah ia telah salting, salah tingkah? Ternyata dia, ada rasa segan terhadap keberadaanku. Cihui!
Ketika selesai kegiatan di sungai, kamipun kembali ke tempat semula Segera kami berkemas untuk segara pulang. Selesai berkemas aku mencari keberadaannya.
Dimanakah dikau?
Huh, ternyata dia sudah pulang duluan!
Yah, sudah nggak ketemu lagi nie, di hari ini.
Pendekatan yang terasa kurang membawa hasil.
Tapi, esok masih ada waktu!
===

CHINTIA FARADILA P  – VIII H

PMR YANG MENGASYIKKAN
Pada tanggal 21 sampai 22 Maret saya dan semua siswa kelas 8 mengadakan evaluasi PMR yang diadakan di buper (bumi perkemahan) Sebelum melakukan evaluasi saya dan kelompok saya sudah mempersiapkan pertunjukan pentas seni, saya dan kelompok saya latian selama 2 hari.
Sehari sebelum evaluasi saya sudah menyiapkan peralatam yang harus di bawa sesampainya di buper saya menata tempat dan membereskan semua peralatan yang dibawa agar terlihat rapi selama di buper saya saling tolong-menolong satu sama lain dan tidak pernah membeda-bedakan.
Ketika salah satu dari anggota kelompok saya ada yang kesusahan kita tolong dan sebaliknya di sana saya dan kelompok saya juga sangat memperhatikan kebersihan, yang harus dijaga jika tempat tidur kelompok saya dan saya kotor, pasti ada yang menegurnya maka dari itu saya dan kelompok saya selalu menjaga kebersihan, sampai saya pulang dari buper ke sekolahan jika ada sampah yang berserakan dan berasal dari kelompok saya, pasti kami langsung mengambil dan membuangnya.
Pada saat membuat tenda ponco bergotong-royong agar mudah dikerjakan, tetapi saat memasang tenda, tongkatnya jatuh jadi harus diulang dari awal dan akhirnya selesai, walaupun kelompok saya yang selesai terakhir dan hasilnya agak jelek tetapi tidak apa-apa, yang penting saya dan kelompok saya sudah berusaha walaupun semua kelompok hasilnya bagus tidak apa-apa bagi saya.
Pada saat kami di buper kami dihibur oleh Pak Toto, contohnya seperti menyanyi bersama bukan. Cuma itu tapi saya juga terhibur oleh siswa yang menampilkan pentas seninya, kebanyakan yang ditampilkan adalah drama dan kelompok saya menampilkan gerak dan lagu dan bagi saya drama yang paling lama dan paling lucu plus menghibur bagi saya adalah drama yang dimainkan oleh kelas 8B perempuan.
Setelah semua kegiatan selesai, kami kembali ke aula untuk istirahat, keesokan harinya kami dibawa ke sungai kecil, untuk memulai kegiatan selanjutnya setelah selesai kami kembali ke aula untuk persiapan pulang kami pulang dari buper memakai bus, setelah sampai di sekolah kami pulang ke rumah sendiri-sendiri
===


ADDES DWI ARIBU  – VIII H

KEGIATAN SELAMA PMR YANG SANGAT MENYENANGKAN

Saya sangat suka dengan ekskul PMR. PMR dilaksanakan pada setiap hari kamis. Saya suka karena yang membimbing mengajarkan gotong-royong contohnya mengangkat pasien dengan dragbar dan masih banyak lagi hal-hal yang menarik. Kita bisa mengenal alam yang ada di sekitar kita dan kita bisa tahu tanaman obat-obatan yang ada di alam. Contohnya ada tanaman jahe, kencur, jambu biji, kumis kucing dan lain lain.
Apa lagi saat nyanyi, pak guru sangat bagus memainkan alat musiknya, salah satunya alat musiknya adalah gitar. Pak Guru sangat bagus saat memainkanya.
Selama adanya ekskul PMR ada beberapa hal-hal semangat seperti perjuangan, persodaraan, saling menolong, saling peduli, cinta alam, gotong-royong dan kegembiraan. Semua hal hal itu didapatkan karena ekskul PMR.
Pada saat bernyanyi semua siswa sangat gembira dan saat kegiatan misalnya tolong menolong contohnya pada saat teman kita terluka, kita harus menolongnya. Kita diajarkan untuk berjuang membela tanah air Indonesia.

===
NAUFAL RAFIIF
VIII H
KESAN KESAN SELAMA PMR
Pada saat ekstrakulikuler PMR yang dilaksanakan setiap hari kamis oleh seluruh siswa kelas 8, banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil seperti gotong-royong, kerjasama, dan saling menolong. Yang mencerminkan sifat sifat itu sama seperti mengangkat pasien dengan menggunakan dragbar dan evaluasi bencana alam.
Pada pertama kami mengikuti ekstrakulikuler tersebut kami dikenalkan sejarah berdirinya PMR/PMI, dan bernyanyi bersama. Semua siswa bernyanyi dengan gembira suasanapun penuh dengan kegembiraan dan keceriaan.
Yang paling berkesan pada saat melakukan evakuasi pasien pada kegiatan ini kita dapat menolong orang, agar meringankan luka/penyakit intinya kegiatan ekstrakulikuler PMR ini dapat menumbuhkan sifat gotong-royong, simpati, dan kerja sama
===

BINTANG TRI WIBOWO  – VIII H

PMR YANG MENGGEMBIRAKAN
Pada saat kegiatan ekstrakulikuler maupun evaluasi PMR kami membentuk regunya masing-masing, lalu kami diberi pengarahan oleh pembinanya. Saat itu kami juga diberi tugas oleh pembina dan dikerjakan bersama dengan regu masing-masing.
Selama kegiatan kita harus saling bergotong-royong, mencintai alam dan mempunyai sifat sifat kepedulian pada regu. Selama adanya kegiatan PMR ada banyak nilai semangat seperti berjuang mengobati pasien, semangat persaudaraan yang seharusnya kita harus saling tolong-menolong.
Dalam kegiatan PMR ini kita harus mencintai alam agar kelestariannya terjaga. Disaat kegiatan PMR kami juga selalu bergotong-royong agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal seperti belajar membuat tenda dan saling membantu dalam kegiatan ini. Kami semua selalu gembira karena kegiatan PMR ini, merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan.

===

Azhar Ghifary AR  – VIII H

Kegiatan Evaluasi PMR
Di sekolah saya terdapat estrakulikuler wajib PMR. Estra ini akan mengadakan evaluasi semester 2 pada tanggal 21-22 Maret, yang akan diselenggarakan di Bumi Perkemahan Munjuluhur. Pada sabtu pagi anak PMR yang mengikuti evaluasi tersebut berkumpul di SMP N 2 Purbalingga pada jam 06.30 sampai jam 07.30 setelah bus datang anak PMR naik per regu untuk menuju Buper, sesampainya di buper anak PMR menuju aula untuk menaroh tas/barang bawaan, setelah menaroh barang bawaan anak PMR berkumpul ke depan aula untuk membuat yel-yel dll.
Dalam kegiatan ini, seluruh anggota harus bekerjasama untuk menampilkan kemampuan yang terbaik, pada malam hari anak PMR membuat pentas seni, setelah pentas seni selesai siswa-siswi disuruh untuk tidur, tetapi kebanyakan siswa tidak bisa tidur dan diadakan diskusi malam yang dibuat untuk membuat siswa-siswi mengantuk.
Dan pada keesokan harinya anak-anak PMR bekerja sama membuat dragbar untuk mengangkat pasien naik turun tangga dan dilanjutkan untuk melewati sungai yang deras. Di situlah, pembina berbicara agar pasien tidak boleh basah setelah selesai siswa-siswi kembali kesekolah dan pulang.

===

Firdian Revaldi - VIIIH
Kegiatan PMR
Pada saat kegiatan extrakulikuler maupun evaluasi PMR. Pertama kami membentuk regunya masing-masing lalu kami juga diberi tugas oleh Pembinanya. Saat itu kami juga diberi tugas oleh Pembina dan dikerjakan bersama dengan regunya masing-masing. Selama kegiatan kita harus saling bergotong-royong, mencintai alam dan mempunyai sifat kepedulian.
Selama ada kegiatan PMR ada banyak nilai semangat seperti berjuang mengobati pasien, semangat persaudaraan yang seharusnya kita harus saling tolong-menolong. Dalam kegiatan PMR ini kita harus mencintai alam agar kelestarian terjaga.
Di saat kegiatan kami juga selalu bergotong-royong agar bisa membuahkan hasil yang maksimal seperti belajar membuat tenda ponco. Dalam kegiatan ini kami semua selalu gembira karena kegiatan PMR merupakan suatu hal yang menyenangkan.

===

Ijas Saefulloh
VIIIH
Dilaksanakannya Evaluasi PMR
Pada tanggal 21-22 Maret tepatnya pada hari sabtu dan minggu, siswa SMP N 2 Purbalingga melakukan kegiatan evaluasi PMR bagi anak kelas 8. Kegiatan tersebut dilakukan di buper. Siswa-Siswi SMP N 2 Purbalingga pergi ke sana pada pagi hari dengan menggunakan bus, sesuai urutan
Setelah sampai di sana semua regu menata tempatnya masing-masing dengan adanya evaluasi ini, siswa dapat menunjukkan sikap gotong-royong dan saling kerjasama. Kegiatan hari pertama di antaranya adalah berpidato, membuat buku persahabatan, bencana alam, membuat madding, pentas seni, kepemimpinan, gerak dan lagu, dll.
Keesokan harinya, semua regu melanjutkan kegiatan evaluasi. Evaluasi hari kedua yaitu mengangkat pasien menggunakan dragbar melalui sungai, jalan curam, dan melompati tembok.
Setelah semua kegiatan selesai, siswa diizinkan untuk membersihkan badan dan sambil menunggu bus jemputan datang. Setelah badan sudah bersih dan juga bus sudah datang, semua siswa pulang dengan menggunakan bus jemputan menurut urutannya masing-masing.
===


SASKIA INDAH NS - VIII H
PMR DI SEKOLAHKU
Palang Merah Remaja merupakan kepanjangan dari PMR. Bagi siswa kelas VIII H PMR adalah eskul yang wajib diikuti di sekolahku.
Ekstra kulikulikuler PMR dilaksanakan setiap hari kamis. Palang Merah Remaja merupakan organisasi sosial yang melatih anggotanya untuk memiliki sifat keperdulian terhadap orang lain. Kegiatan PMR dapat menumbuhkan sifat-sifat sosial dalam masyarakat. Yang ada hubunganya dengan kesehatan. Ekstra kulikuler PMR dilaksanakan pada pukul kurang lebih 14.00.
Saat evaluasi PMR tanggal 21-22 Maret 2015. Banyak yang terjadi baik senang maupuin susah banyak prinsip-prinsip yang kita jalani yang pertama adalah semangat perjuangan saat melewati banyak rintangan/halangan, menaklukan rasa lelah, haus, lapar. Yang kedua adalah semangat persaudaran yang membuat hidup menjadi lebih rukun. Yang ketiga adalah saling tolong-menolong kita sebagai manusia harus mempunyai rasa saling menolong. Jika ada teman yang sedang kesusahan maka kita harus membantunya yang ke empat adalah sifat keperdulian yaitu dimana kita harus perduli kepada orang lain. Yang kelima adalah cinta alam bagi seseorang anggota PMR harus memiliki rasa cinta alam dimanapun kita berada di dalam maupun dimana saja kita berada, kita harus mencintai alam.
Gotong-royong juga termasuk hal yang sangat penting tanpa gotong-royong pekerjaan akan terasa berat, dimana ada gotong-royong pekerjaan pasti akan terasa ringan. Yang terakhir adalah kegembiraan adalah peristiwa dimana kita terasa senang semua halangan dan rintangan yang kita hadapi dengan rasa kegembiraan pasti akan terasa ringan.

===

ARUM RAKHMADITA - VIII H

PALANG MERAH DI BUPER
Pada tanggal 21 sampai 22 Maret 2015 pada hari sabtu dan minggu siswa siswa SMPN 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR yang dilakukan di buper atau di bumi perkemahan sebelum siswa SMP 2 Purbalingga berangkat ke buper siswa SMP2 harus menunggu di lapangan basket selagi menunggu bis datang.
Setelah sampai di buper siswa-siswi menata tempat untuk tidur di aula buper. Setelah beberapa saat kegiatan PMR mulai dilaksanaakan kegiatan PMR itu membutuhkan banyak perjuangan di antaranya membuat tenda ponco, melompat di ketinggian, membawa pasien dan melewati jalan yang tinggi dan sempit dan masih banyak lagi.
Kegiata tersebut membuat siswa-siswi SMPN 2 menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama karena dalam melaksanakan kegiatan PMR dibutuhkan kebersamaan sehingga menumbuhkan rasa persaudaraaan. Kegiatan PMR dibutuhkan saling tolong-menolong antar sesama.
Dalam mengerjakan kegiatan PMR menumbuhkan sifat keperdulian antar sesama. Karna kegiatan evaluasi yang diadakan di buper sehingga membuat siswa-siswi SMPN 2 memiliki rasa cinta alam. Selain harus tolong-menolong, siswa SMPN 2 harus saling gotong-royong dalam mengerjakan evaluasi PMR. Meskipun kegiatan evaluasi PMR begitu banyak siswa-siswi SMPN 2 menjalaninya dengan penuh kegembiraan.
===


Annissa Wahyu Ardhani - VIII H

Menginap di Buper
Pada saat kegiatan PMR, saya punya banyak pengalaman. Ada pengalaman baik dan buruk. Pengalaman baik yaitu saya punya teman baru. Saya juga punya pengalaman buruk yaitu saya mengangkat beban teman yang menjadi pasien Itu sangat menyenangkan dan teman-teman berjuang untuk mengangkat teman tersebut. Pada saat kami berada di sungai saya menolong teman dari kelas lain yang kehilangan lensa pada kacamatanya, saya juga sempat main air terlebih dahulu. Tapi pasien yang harusnya tidak basah malah basah. Tapi untung tidak dimarahi.
Pada saat pentas seni kelompok kami belum rencana untuk tampil apa, akhirnya kelompok kami dipindah ke tempat paling depan. Kelompok kami merasa sangat sangat malu. Setelah itu kelompok kami tampil dengan menyanyikan lagu. Akhirnya kelompok kami bisa pindah ke belakang.
Kelompok kami mempunyai ketua regu yang tidak tegas. Semua tugas di serahkan pada anggotanya. Tapi kelompok kami tetap semangat walau pun pinrunya seperti itu. Kami merasa seperti saudara.
Di sana kami melihat ada seekor monyet. Kami melihat banyak pohon yang ada di bumi perkemahan.
Semua anggota PMR membereskan aula. Kami merasa senang dan gembira dengan adanya Evaluasi PMR seperti ini.
Walau kami merasa was-was tetapi kami ingin melaksanakan lagi Evaluasi PMR.
===

Dwi Alfia  – VIII H
PENGALAMAN DI BUPER
Pada tangal 21 – 22 Maret 2015 siswa SMP Negeri 2 Pubalingga mengadakan Evaluasi PMR di laksanakan pada hari sabtu  dan  minggu, siswa menginap di buper sebelum berangkat ke sana siswa membawa peralatan yang sudah di beri tahu oleh pembina PMR. Siswa berkumpul di lapangan basket sesuai regu masing-masing kelompok. Pembina PMR memberi arahan atau saran kepada siswa sebelum berangkat ke buper.
Setelah sampai di buper SMP N 2 Purbalingga, di sana kami saling tolong-menolong siswa yang sedang kesusahan. Siswa saling gotong-royong membangun tenda ponco sesuai regunya. Ketika siswa berkumpul di aula untuk melihat siswa lain di atas panggung, siswa meperhatikan dengan germbira melihat penampilan siswa. Pagi hari siswa SMP N 2 Purbalingga melaksanalan kegiatan PMR yang di laksanakan. Siswa saling perduli untuk membantu orang lain. Di sana siswa di ajari keperdulian antara makhluk hidup.
Setelah selesai kegiatan semua siswa saling membereskan peralatan yang di bawa dan kemudian membersihkan sisa makanan yang sudah di pakai untuk di buang ke tempat sampah agar lingkungan menjadi bersih.
Kemudian siswa menunggu bis yang akan dinaiki oleh siswa untuk pulang ke sekolah terlebih dahulu, di sekolah banyak orang tua yang menunggu anaknya untuk pulang ke rumah masing-masing.
===

Yanuar Dwi lestari  – VIII H

MANFAAT EVALUASI PMR
Pada hari Sabtu dan Minggu tgl 21-22 Maret, kami murid kelas 8, di SMP N 2 Purbalingga mengikuti kegiatan Evaluasi PMR di buper, pada evaluasi ini terdapat banyak kegiatan di antaranya tenda ponco, mengangkat pasien dengan dragbar, membuat mading, P3K, pentas seni, pidato donor darah, bencana alam tentang PMI, pada saat itu saya kebagian berpidato tentang donor darah.
Dengan adanya kegiatan evaluasi PMR, aku bisa menjalin persaudaraan dengan teman-temanku. Sikap tolong-menolong juga harus ada dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan berjalan melewati sungai dengan mengangkat dragbar juga ada sifat keperdulian dan gotong-royong agar pasien tidak jatuh ke sungai.
Kegiatan evaluasi PMR sangat bermanfaat bagi saya untuk menjalin persaudaraan, sikap saling tolong-menolong, sifat keperdulian, cinta alam, gotong-royong dan juga kegembiraan. Di buper sangat bersih, tidak ada sampah yang berserakan
===

Dela Suci Rahmadani  – VIII H

Pengalaman dalam PMR
Palang Merah Remaja (PMR) adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah ataupun kelompok masyarakat tetapi paling banyak di sekolah salah satunya di SMPN 2 Purbalingga.
          Palang Merah Remaja di SMPN 2 Purbalingga mengajarkan kita supaya hidup bersih, sehat, kepemimpinan, peduli, kreatif, kerjasama, bersahabat, dan cerdas.
Contoh pertama dari kebersihan adalah supaya kita mambersihkan area di lingkungan kita. Kedua; Sehat yaitu perilaku hidup sehat, kebersihan diri dan lingkungan. Ketiga, Kepemimpinan yaitu bekerja sama, berkomunikasi, bersahabat, menjadi pendidik sebaya, memberikan dukungan, dan menjadi contoh perilaku hidup sehat. Keempat, Peduli yaitu kita harus peduli lingkungan dan peduli sosial. Kelima, kreatif yaitu mempunyai kemampuan untuk menciptakan suatu kreativitas. Keenam, Kerjasama yaitu seperti mengangkat pasien menggunakan dragbar. Ketujuh, Bersahabat yaitu jika tidak ada persahabatan kita tidak akan peduli dengan oranglain. Kedelapan, Cerdas yaitu kita harus mengerti semua tentang PMR.
Pada tanggal 21-22 Maret 2015 kita mengadakan Evaluasi di BUPER Munjuluhur, di sana kita diajarkan untuk disiplin, dan saling gotong-royong
Pada hari pertama di BUPER kita sudah evaluasi, kita harus membuat gerakan tari, di dalam gerakan tari itu kita harus mempunyai kekompakan, membuat tenda ponco harus mempunyai kerjasama atau gotong-royong.
Pada malam harinya, kita menyampaikan tentang semua definisi PMR dan pidato tentang PMR. Dan pada tengah malam, kita wajib menampilkan sebuah karya untuk pentas seni seperti gerakan, lagu, dan drama di situ kita memiliki kegembiraan dan kekompakan.
Dan pada pagi harinya kita harus bangun pagi dan sarapan pagi, pertama kita melewati naik turun tangga sambil membawa pasien, di sana kita dilatih untuk saling peduli dan perjuangan untuk membawa pasien.
Paling asyik di sungai hampir semua regu tidak bisa melewati sungai karena sungainya licin dan banyak bebatuan, dan juga kita terpeleset di sungai, tetapi itu sangat menyenangkan bagi kita dan kita diajarkan untuk mencintai alam.
===

Ika pratiwi - VIII H

KEGIATAN PMR
Tanggal 21 dan 22 Maret 2015 yang bertepatan pada hari sabtu dan minggu. Siswa-siswi SMP N 2 Purbalingga pada khususnya kelas 8 mengadakan evaluasi PMR yang dilaksanakan dibumi perkemahan munjulluhur/buper.
Pada hari sabtu tepatnya pada jam 08.00 siswa-siswi kelas 8 SMP N 2 Purbalingga berkumpul di lapangan basket, untuk persiapan berangkat ke buper. Setelah semuanya sudah berkumpul, kelompok demi kelompok berangkat ke buper dengan menggunakan bis yang sudah disediakan oleh sekolah. Sesampainya di sana seluruh siswa mencari tempat buat istirahat.
Sesudah mencari tempat terus kami semua berkumpul dan mulai kegiatan satu demi satu Evaluasi PMR itu butuh perjuangan, dan dalam evaluasi PMR itu kita akan membangun persaudaraan. Dan dalam kegiatan PMR kita akan saling menolong satu sama lain. Di dalam kegiatan PMR kita diajarkan sikap kepeduliaan antar sesama.
Adanya kegiatan PMR itu kita lebih tau tentang alam yang ada di sekitar kita yang begitu indah, biar kita lebih tau tentang alam yang ada di sekitar kita. Dalam kegiatan PMR kita akan gotong-royong bersama.
Kegiatan PMR dan evaluasi PMR itu sangat menyenangkan dan penuh kegembiraan dan di kegiatan tersebut kita mempelajari banyak hal yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Suka duka dalam kegiatan ini sangat beragam, tetapi rasa duka tidak tercermin.

===

INDRIANI LARAS - VIIIH

KEGIATAN PMR
Pada tanggal 21-22 Maret 2015, SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi ekstrakulikuler PMR yang bertempat di bumi perkemahan Munjuluhur semua siswa kelas 8 diwajibkan untuk mengikuti evaluasi tersebut pada pagi pertama semua siswa peserta evaluasi PMR berkumpul di lapangan basket untuk menunggu giliran menaiki bus.
Setelah semua siswa tiba di bumi perkemahan Munjuluhur mereka langsung meletakkan semua barang bawaan mereka masing-masing dan beristirahat sejenak dengan beralaskan tikar.
Kegiatan pertama dimulai Bapak Toto mengumpulkan semua peserta di lapangan, beliau menjelaskan kegiatan pertama yaitu menampilkan yel-yel dan gerakan, semua regu bekerja keras untuk menampilkan hasil yang terbaik.
Kegiatan kedua yaitu membangun tenda ponco dalam kegiatan ini dibutuhkan kerjasama antar anggota kelompok, lalu dilanjutkan kegiatan berikutnya yaitu kepemimpinan, di dalam kegiatan ini menumbuhkan kegembiraan. Pada malam hari semua berkumpul di aula dan menyanyi bersama.
Yang paling berkesan pada saat membawa pasien menggunakkan dragbar pada kegiatan ini kepedulian dan kerjasama sangat dibutuhkan terhadap pasien, evaluasi ini juga menumbuhkan rasa cinta terhadap alam sekitar suka duka dalam kegiatan ini sangatlah beragam, tetapi rasa duka tidak tercermin dalam kegiatan ini, semua orang tidak merasakan lelah sifat persaudaraanpun tercermin kami semua merasa terlatih karena sifat kemandirian, perjuangan dan kepedulian semuanya tumbuh dalam kegiatan ini.
===


IPUK SAPUTRA - 8H/19
KEGIATAN DI BUPER
Di Sekolah saya setiap hari kamis melakukan kegiatan PMR. Tanggal 21 Maret sampai 22 Maret saya melakukan kegiatan PMR di buper. Saya di sana istirahat sebentar setelah istirahat saya dan teman-teman membuat tenda ponco dan sambil beristirahat di bawah tenda ponco, saya makan di aula dan sholat, kemudian saya melakukan kegiatan kembali sampai sore.
Di malam hari saya melakukan kegiatan yaitu menampilkan sebuah drama dan melakukan sebuah pidato menggunakan Bahasa Jawa. Setelah itu saya melakukan sebuah pidato tentang bencana alam dan beristirahat. Setelah kegiatan di malam hari selesai saya berkumpul di aula untuk melakukan drama sambil beristirahat makan dan minum.
Saya berkumpul di panggung untuk membicarakan/berdiskusi tentang kenapa anak sekolah tidak berangkat ke sekolah tanpa alasan sampai jam setengah 3 baru selesai membicarakan masalah tersebut. Saya tidur sampai pagi setelah pagi saya melakukan halang rintang, saya kembali ke aula untuk mandi, setelah mandi saya menunggu bis sambil berjalan-jalan.
===

ALDI NUGROHO - 8H/2
KEGIATAN PMR DI SEKOLAH
Setiap hari kamis di SMP N 2 Purbalingga mengadakan kegiatan PMR untuk kelas 8, saya juga berpartisipasi dalam kegiatan PMR. Banyak sekali hal-hal yang menyenangkan, salah satunya adalah pada saat evaluasi PMR setelah UAS Gasal. Pada evaluasi tersebut bertempat di buper hal yang paling sangat saya ingat pada saat evaluasi di buper adalah pada saat di sungai yang deras.
Saat di sawah saya dan teman-teman sedang membawa pasien dengan dragbar, saya dan teman-teman terjatuh di sawah juga pasien terjatuh juga. Kemudian saya dan teman-teman mencuci baju yang kotor akibat terjatuh di sawah, dan saat di sungai saya dan teman-teman juga bermain-main di sungai karena arusnya yang deras.
Setelah itu saya dan teman-teman kembali ke tempat pertama datang di buper, saya di sana beristirahat makan dan minum sambil berganti pakaian yang kotor dan basah kemudian menunggu bis di depan buper dan sambil bermain-main bersama teman-teman.
====


NIKEN INDAH NURANI  – VIII H

EVALUASI PMR
Pada tanggal 21 Maret – 22 Maret 2015, kami siswa-siswi SMPN 2 Purbalingga kelas 8 melaksanakan Evaluasi PMR di Bumi Perkemahan Munjuluhur (Buper). Sebelum berangkat kami sudah diberitahu pembina untuk membawa peralatan PMR. Sebelumnya kita berkumpul di lapangan basket, lalu kita berangkat ke Buper pukul 08.00.
Sesampainya di sana, kita menaruh barang bawaan kita. Setelah semua barang ditaruh, pembina memerintahkan kita untuk membuat Tenda Ponco. Pada saat kita membuat Tenda Ponco, kita saling bekerja sama dan gotong-royong. Saat membuatnya kita mengalami kesusahan tetapi kita bisa menyelesaikannya, walaupun tenda kami sedikit miring.
Kami diberi waktu sebentar untuk istirahat, lalu setelah istirahat kami melanjutkan kegitan yaitu; angkat turun tebing membawa pasien menggunakan dragbar. Pada saat kami menaiki atau menuruni tebing juga kami mengalami kesusahan, dikarenakan kami harus menjaga keseimbangan saat menuruni tebing agar si pasien tidak dalam keadaan miring/terguling.
Lalu kegiatan kami dilanjutkan pada malam hari, yaitu ditampilkannya sebuah pentas seni dari masing-masing regu. Kami menyaksikan pentas seni dari masing-masing regu yang sangat menghibur, pentas seni berlanjut hingga larut malam.
Keesokan paginya kami melanjutkan kegiatan mengangkat pasien di dalam sungai. Pada saat mengankat pasien menggunakan dragbar kami bisa melaksanakannya, tetapi di tengah jalan pasien kami terguling dan dragbar kami hanyut terbawa arus sungai. Akhirnya kami berjalan tanpa membawa dragbar tetapi kami juga mengalami kesulitan karena arus sungai sangat deras hingga tubuh kami terguncang-guncang dan terbawa arus.
Walaupun baju kami basah semua dan badan kami sedikit lecet-lecet tetapi kami merasa senang. Dan akhirnya kegitan evaluasi PMR selesai, lalu kami menunggu bus untuk pulang kembali ke sekolah.
===


Putri Aulia - Kelas: VIIIH

EKSTRAKULIKULER PMR DAN EVALUASI PMR YANG BERKESAN
Saat saya kelas 8 saya mengikuti ekstra kurikuler yang wajib siswa-siswi kelas 8 laksanakan, yaitu PMR. PMR singkatan dari Palang Merah Remaja.
Setelah saya melaksanakan ekstra kulikuler PMR saya merasa terlatih pada sebuah kata perjuangan, dan saya juga merasakan adanya rasa persaudaraan antar sesama saat saya melaksanakan evaluasi PMR saya terlatih untuk saling menolong, dan saling peduli terhadap teman-teman lainnya dan adanya tumbuh sifat gotong-royong saat diadakannya evaluasi PMR.
Dan karena ekstra kulikuler PMR, dan evaluasi PMR juga saya jadi meraskan rasa cinta alam, mengerti seperti apa alam yang sesungguhnya. Jadi pada intinya saya mengikuti kegiatan ekstra kulikuler PMR, dan evaluasi PMR, untuk menambah pengetahuan tentang alam sekitar saya.
Karena kegiatan PMR juga, saya terlatih disiplin. Dan pastinya saat saya mengikuti ekstra kulikuler PMR, dan saat saya mengikuti evaluasi PMR, perasaan senang dan gembira yang saya rasakan saat itu. PMR juga memberi pengetahuan terhadap saya untuk membantu orang yang sedang terlihat susah, seperti jika melihat orang yang tangannya patah, di dalam ekstra kulikuler PMR mengajarkan bagaimana cara membantu tangan yang patah, mengajarkan bagaimana cara membantu atau mengobati bagian bagian tubuh yang terluka. Dan dalam PMR juga mengajarkan tentang P3K. P3K adalah cara bagaimana menggotong pasien atau orang yang terluka.
Pastinya karena ekstra kulikuler dan karena evaluasi PMR saya menjadi mengerti indahnya saling bersama. Dan mempunyai jiwa besar dalam rasa membantu antar sesama. Sangat gembira hati ini ketika mengetahui alam yang sesungguhnya. Senang hati ini ketika mengerti arti sebuah tolong-menolong antar sesama teman. Saya bangga bisa mengikuti ekstra kulikuler PMR dan evaluasi PMR. Tidak ada kata menyesal dalam hidup saya sudah mengikuti ekstra kulikuler PMR dan evaluasi PMR.
===

RamdhanPrambudi   8H

KESENANGAN SELAMA PMR
Setiap hari kami, siswa SMP N 2 PURBALINGGA khusunya kelas 8 melaksanakan kegiatan PMR, kegiatan dilaksanakan sesudah sepulang sekolah, kegiatan itu dilaksanakan di lapangan basket. Di kegiatan ini kami beregu, setiap regu mempunyai 8-10 anak.
Awal memulai kegiatan ini setiap regu berbaris terlebih dahulu, salah satu anak ada yang membacakan Tri Bakti PMR, 7 Prinsip Palang Merah, dan menyanyikan Mars PMI.
Awalnya kami sangat takut mengetahui bahwa pembinanya adalah Pak Toto Endargo, tetapi lama-kelamaan kami tidak takut karena sangat menyenangkan. Kami diajarkan mengenai kerjasama dan saling tolong-menolong. Pada saat Evaluasi PMR lah saat kami tunggu-tunggu untuk mendapatkan nilai dari Bapak Pembina.
Kami melakukan evaluasi bersama di Buper (Bumi Perkemahan), saat evaluasi kami menempuh jarak yang cukup dekat tetapi banyak rintangan yang sangat menantang, rintanganya menyebrangi sungai dengan membawa pasien agar tidak basah, memanjat bukit, menyelamatkan pasiensetelah selesai kami melaporkan kepada pembina, lalu kami semua makan bersama dan menunggu bus yang akan menjemput kami.
Ini adalah kenangan yang tak terlupakan sampai kami besar nanti.
===


ERWIN BAYU SADEWA - 8H

PMR SETIAP HARI KAMIS
Setiap hari kamis seluruh siswa kelas 8 mengadakan PMR tepatnya setelah sepulah sekolah sampai jam 03.00 WIB dan di lapangan basket. Setiap siswa kelas delapan wajib mengikutinya, karena kita dapat banyak pelajaran yang baik seperti gotong-royong, kerjasama, dan tolong-menolong.
Pada pertama saya tidak mengetahui apa apa tentang PMR, lalu saya diajarkan oleh pembina PMR, kami mengawali dengan berdoa dan seterusnya, guru pembina kami bernama Pak Toto, pada saat mengajar, ia sangat serius dan pada saat ia tidak serius kami tertawa.
Yang paling berkesan, ketika saat melakuka evaluasi di Buper, kita dapat menolong pasien yang sedang kesakitan agar meringankan lukanya, kegiatan PMR ini sangat berguna karena dapat menumbuhkan sifat gotong-royong, kerjasama, dan kerukunan yang awalnya kita tidak tahu apa-apa kini kita tahu apa itu PMR.
===


Sabrina Ayu Safitri – VIII H

Pengalaman Tak Terlupakan
SMP N 2 Purbalingga ada salah satu ekstrakulikuler yaitu PMR. PMR adalah singkatan dari Palang Merah Remaja. Biasanya ekstrakulikuler PMR dilaksanakan hari Kamis yang diikuti oleh anak-anak kelas 8. Pada tanggal 21-22 Maret 2015 kelas 8 SMP N 2 Purbalingga mengikuti evaluasi PMR di Buper Munjuluhur. Kami semua mengikuti dengan baik kegiatan disana banyak dan melelahkan tetapi rasa itu hilang karena kami saling kerjasama dan peduli satu sama lain.
Kami berangkat dari sekolah menggunakan bis. Sesampainya di sana kami menata tempat masing-masing dengan regu masing-masing di aula buper. Setelah itu kami semua mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia PMR. Contoh kegiatannya antara lain dragbar, P3K, kepemimpinan, gerak dan lagu, membuat tenda ponco, mengangkat pasien, pidato tentang donor darah, bencana alam, buku persahabatan dan lain-lain.
Keesokan harinya kami dari regu masing-masing mengikuti kegiatan evakuasi pasien menggunakan dragbar melewati sungai dan jangan sampai pasien basah. Dalam kegiatan mengangkat dragbar kami membutuhkan rasa kepedulian, saling menolong, dan kerjasama yang kuat.
Setelah kegiatan selesai semua. Kami pulang ke sekolah menaiki bis lalu pulang kerumah. Perasaan saya senang karena pengalaman tersebut tidak akan terlupakan. Dalam kegiatan tersebut banyak membutuhkan rasa perjuangan yang kuat antar sesama, cinta alam, dan kegembiraan juga dibutuhkan dalam kegiatan PMR tersebut.
Dan kami juga mengerti apa arti dari persaudaraan.
===


RAAlivia Yuningrum – VIII H

EVALUASI PMR YANG MENYENANGKAN
Pada tanggal 21-22 Maret 2015 siswa SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR yang diadakan di buper (bumi perkemahan). Evaluasi PMR dilaksanakan 2 hari, Sabtu-Minggu. Siswa SMPN2 Purbalingga menginap di buper. Sebelum itu siswa SMPN 2 Purbalingga sudah diberi tahu alat –alat yang akan dibawa saat evaluasi. Hari keesokannya siswa SMP 2 berkumpul di lapangan basket. Setelah berkumpul siswa SMP 2 berangkat ke buper, sampai di buper kami mencari tempat di aula.
Setelah itu kami menata tempat untuk istirahat, kami membuat tenda ponco, membutuhkan kerjasama dan bergotong-royong. Setelah itu kami menjalin persaudaraan bersama saat makan siang di tenda ponco yang kami buat. Saat kepemimpinan kami saling berkerjasama, keesokan harinya kita membutuhkan tolong-menolong, kerjasama, persaudaraan, kepedulian saat mengangkat pasien menggunakan dragbar, banyak halangan yang kita lewati, meskipun lelah saya sangat gembira, karna dapat mengikuti evaluasi PMR.
===

Indah Permatahati - VIII H
Serunya Evaluasi PMR
Pada tanggal 21-22 Maret 2015 siswa-siswi kelas 8 SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR yang diadakan di Buper (Bumi perkemahan) Munjuluhur. Pada hari sebelumnya kita sudah diberritahu untuk membawa peralatan yang dibutuhkan untuk evaluasi. Sebelum berangkat ke buper kita berkumpul terlebih dahulu di lapangan basket SMP N 2 Purbalingga untuk berdoa. Kita beragkat ke buper pukul 08.00 menaiki bis.
Setelah sampai di buper, kita langsung menaruh barang-barang yang kita bawa di aula. Setelah semuanya sudah di buper, kita langsung berkumpul untuk memulai kegiatan. Kegiatan pertama yaitu gerak dan lagu, di kegiatan pertama ini kita harus kompak.
Selanjutnya kita membuat tenda ponco berdasarkan regu masing-masing. Untuk membuat tenda ponco yang bagus kita harus saling bekerjasama dan bergotong-royong. Setelah melakukan beberapa kegiatan semua siswa-siswi yang melaksanakan evaluasi istirahat.
Dalam kegiatan evaluasi PMR kita harus saling peduli satu sama lain serta harus bekerjasama dan bergotong-royong. Berbagai kegiatan sudah kita lalui, hari pun semakin malam akhirnya kita dibolehkan untuk tidur.
Keesokan harinya kita melakukan kegiatan terakhir yaitu evakuasi pasien, di kegiatan ini kita harus mengangkat pasien menggunakan dragbar melewati arus sungai yang sangat deras dan banyak bebatuan. Setelah kegiatan itu selesai kita kembali ke aula buper untuk mandi dan membereskan barang-barang.
Setelah itu kami semua pulang, ada yang dijemput leh orang tuanya di buper dan ada juga yang dijemput diskeolah. Walaupun kegiatan ini sangat melelahkan tetapi saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini.
===


RASYID HABIB IKHSAN ROBANI - VIII H

KESAN-KESAN SAAT EKSKUL PMR
Pada hari pertama saya masuk ekstrakulikuler PMR saya langsung dapat merasakan kegembiraannya, karena saat ekskul PMR semua siswa dan guru damping mengadakan games seru seperti membuat dragbar.
Dengan kegiatan itu dapat mengetahui mana grup yang bagus kerjasamanya, hal itu dapat dilihat dari hasil dragbarnya. Selain itu para siswa juga bernyanyi bersama dengan iringan gitar yang dimainkan oleh Pak Toto.
Pada saat ekskul yang pertama kami diajarkan materi tentang sejarahnya Palang Merah yang tercipta karena inovasi si Hendry Dunant yang merasa hatinya tergerak karena ada perang yang memakan banyak korban.
Pada saat melaksanakan ekskul, walaupun banyak siswa yang ikut serta tetapi para siswa tetap menjaga lingkungan sekitarnya dari sampah seperti saat evaluasi PMR pertama di buper, di sana semua siswa sangat menjaga kebersihan dengan cara bekerjasama mengumpulkan sampah lalu dimasukan ke kantong plastik dan ditaruh di tempat sampah.
Di ekskul PMR juga melatih siswa untuk bergotong-royong seperti membuat dragbar dan kemudian berlatih membawa pasien dengan dragbar, walaaupun siswa harus melewati jalan yang sempit sifat gotong-royong ini malah semakin bertambah, sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih ringan
Itulah hal-hal yang berkesan oleh saya saat mengikuti ekstra kulikuler PMR.
===

ALFINSA FATURRIZKI - VIII H
EVALUASI PMR DI BUPER
Di sekolah saya terdapat ekstrakulikuler PMR. Para siswa kelas 8 SMP N 2 Purbalingga akan mengadakan evaluasi PMR semester 2 pada evaluasi ini berbeda dengan evaluasi semester lalu, karena di semester ini yang ikut hanya yang selalu berangkat ekstra PMR pada setiap hari kamis.
Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2015pada hari sabtu pagi siswa berkumpul untuk melakukan persiapan, setelah tepat 07.30 siswa berangkat menuju buper setelah sampai disana langsung menuju ke aula untuk beristirahat sejenak.
Kemudian semua siswa berkumpul di dapan aula penginapan, supaya membuat yel-yel di situlah kegembiraannya setelah yel-yel selesai regu dibagi menjadi 2 kelompok: tiga orang menuju aula untuk dragbar dan tujuh orang lainnya untuk membuat tenda ponco dan dibutuhkan gotong-royong supaya lebih ringan, begitu tenda ponco jadi, siswa melakukan penilaian kemudian langsung menuju atas untuk menuangkan 1 gelas berisi air ke dalam gelas air mineral dengan tali rafia di situlah tercipta persaudaraan.
Kemudian siswa masuk ke dalam aula untuk menulis buku persahabatan dan menyanyikan lagu Mars PMI, kemudian membuat mading dan poster . Pada malam hari siswa disuruh keluar untuk melakukan kegiatan seperti: bersosialisasi tentang bencana alam dan pendonoran darah, dan bercerita tentang sejarah PMR dan dilanjutkan dengan pidato banyumasan juga tari kreasi, setelah semua kegiatan itu selesai dilanjutkan dengan pementasan sosio drama atau menyanyikan sebuah lagu hingga tengah malam dan semua siswa tidur.
Pada pagi hari dilanjutkan dengan naik turun tebing dengan dragbar sambil membawa pasien dan tercipta cinta alam dan dilanjutkan melewati sungai kecil yang deras dan itu membutuhkan perjuangan, setelah semua selesai siswa pun berkemas dan bersiap untuk kembali ke SMP 2 tercinta.
===


MUTIAH - VIII H

SEMANGAT JANGAN PUTUS ASA
Pada tanggal 21 Maret SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR. Evaluasi PMR diadakan di buper, evaluasi PMR dilaksanakan pada hari sabtu sampai dengan hari minggu.
Sebelum berangkat kami semua berkumpul terlebih dahulu di lapangan basket sambil menunggu bis datang, setelah bis datang saya memeriksa tas agar tidak ada barang yang tertinggal, saya pun menuju kebuper dengan menggunakan bis.
Sesampainya di buper, semua siswa PMR masuk kedalam Aula, Aula itu terletak di depan persis pintu masuk dan pintu keluar. Di aula semua siswa mencari tempat untuk beristirahat setelah beberapa menit kemudian kegiatan PMR pun akan dimulai. Ada banyak kegiatan, di antaranya membuat tenda ponco, melompat dari ketinggian, naik turun tebing, dan lain-lain dalam kegiatan evaluasi PMR kita dapat mempelajari ilmu-ilmu dari PMR. Kegiatan ini, juga kita mendapat kebersamaan bersama teman-teman.
Palang Merah Remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan di setiap sekolah. Palang merah ini berlaku bagi semua siswa kelas VIII. Kegiatan PMR pada masa remaja ini sangat penting.
Selain kegiatan di atas ada juga kegiatan pentas seni, kegiatan pentas seni dilaksanakan pada malam hari. Setiap regu harus menampilkan minimal 1 pentas seni. Regu saya menampilkan Pentas Seni bernyanyi dengan menggunakan alat musik Gitar, setelah pentas seni selesai, semua siswa dan siswi disuruh tidur oleh kakak pembina PMR, yang tidak tidur disuruh maju ke depan, kemudian saya tidak tahu apa yang terjadi sebab saya sudah tertidur.
Pada keesokan harinya saya bangun pukul 03.00, di pukul 03.00 saya bangun untuk mempersiapkan sholat subuh berjama’ah. Kemudian saya mengantri kamar mandi untuk mandi. Setelah saya mandi dan berganti pakaian, semua pun berkumpul untuk mempersiapkan makan pagi dan melaksanakan kegiatan menyebrangi sungai. Setelah kegiatan selesei semua siswa menuju ke aula untuk pulang.
Di dalam melaksanakan kegiatan PMR kita dapat mempelajari kerja sama antar teman-teman dengan bergotong-royong, rasa persaudaraan, cinta alam, tolong-menolong, bersifat kepedulian, dan kegembiraan.
Saya merasa senang walaupun cukup sulit melakukan kegiatan tersebut saya bisa mempelajari banyak hal hal. Janganlah kau berputus asa, karena jika berputus asa tidak akan bisamencapai kesuksessan.
Semangat!
===

SHINTA LULUK F - VIII H

ADA KECERIAAN BERSAMA TEMAN
Kegiatan PMR di SMP N 2 Purbalingga biasanya di laksanakan setiap hari kamis. PMR adalah termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang wajib di ikuti oleh siswa kelas VIII. Setiap kegiatan PMR kami semua di berikan tugas oleh pembina, seperti tentang bencana alam, pertolongan pertama dll.
Di kegiatan PMR ini, kita juga butuh perjuangan besar, misalnya saat evaluasi di luar sekolah. Kita setiap regu harus melewati jalanan yang berlumpur, turun tebing dan menyebrang sungai sambil menggotong pasien dengan drugbar. Saat kegiatan PMR dimulai dan kita mulai melaksanakan tugas yang di berikan oleh pembina, terkadang kita menunjukan rasa persaudaraan seperti saling tolong-menolong, menjalankan tugas bersama dengan baik, dan melewati rintangan secara bersama. Jika salah satu anggota regu ada yang merasa kesusahan, rasa saling tolong-menolong akan membantu. Kegiatan PMR juga mengajarkan kita untuk bersifat kepedulian dan cinta alam seperti kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar contohnya tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir.
Pada saat bermalam di buper kita semua tidur bersama di Aula. Kita menggunakan karpet untuk alas tidur. Lalu pagi-paginya kita akan melanjutkan evaluasi, tetapi sebelum melanjutkan kegiatan, kita semua membereskan barang-barang untuk di kemas dan membersihkan Aula dengan cara bergotong-royong. Selanjutnya kita melanjutkan kegiatan seperti turun tebing dll.
Kegiatan terakhir di buper adalah melewati sungai, saat melewati sungai kita merasa kesulitan karena kita harus melewati arus yang cukup deras dan penuh dengan bebatuan yang cukup besar, tetapi kita melewati rintangan itu dengan gembira dan penuh canda tawa selesainya kegiatan, kita semua pulang ke rumah kita masing-masing.
===

Yuniar Rachmawati  – VIII H
EVALUASI PMR
Pada tanggal 21-22 yang bertepatan pada hari Sabtu dan Minggu siswa SMPN 2 Purbalingga melaksanakan Evaluasi PMR yang di laksanakan di Buper (Bumi Perkemahan). Sebelum pergi ke Buper semua siswa berbaris terlebih dahulu di lapangan basket untuk mengatur barisan. Setelah itu siswa masukke dalam bus dengan regunya masing-masing. Siswa menaiki bus untuk pergi ke Buper, setelah sampai di Buper  siswa menata tempatnya masing-masing di Aula Buper.
Evaluasi PMR membutuhkan perjuangan. Dengan adanya Evaluasi PMR siswa dapat menunjukan sifat kepedulian terhadap siswa lain. Evaluasi PMR juga menunjukkan sikap gotong-royong terhadap siswa lainnya.
Di Buper  siswa melaksanakan beberapa kegiatan yang sudah ditentukan oleh pembina damping dan beberapa guru yang ada. Dan kegiatan tersebut antara lain: Pentas Seni, Gerak dan Lagu, Kepemimpinan, Membuat Tenda Ponco, Mengangkat Pasien dengan menggunakan dragbar, P3K, Membuat Buku Persahabatan, Berpidato tentang donor darah dan bencana alam.
Keesokan harinya semua regu menggangkat pasien dengan menggunakan dragbar dan menelusuri sungai yang ada di buper, setelah semua kegiatan selesai siswa di bolehkan untuk membersihkan badan.
Setelah mereka selesai membersihkan badan siswa pulang ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.
===


Tidak ada komentar:

Posting Komentar