KHANSA PRAMESTIARA – VIII H
ASYIKNYA KEGIATAN PMR
Di sekolah saya terdapat ekstrakurikuler
yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Purbalingga
setiap hari kamis. Ekstrakurikuler tersebut adalah PMR. Sebulan yang lalu, guru
saya Bapak Toto Endargo yang biasa disebut dengan Pak Toto itu mengadakan
evaluasi PMR di luar sekolah. Saya merasa gembira, karena saya di SMP baru pertama
kalinya melakukan evaluasi dan menginap di Bumi Perkemahan Munjuluhur.
Beberapa hari yang lalu sebelum
evaluasi di laksanakan, saya sudah mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa.
Seperti perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, dll. Saya juga tidak lupa membawa
keperluan-keperluan yang harus saya bawa. Keperluan tersebut berupa alat tulis
yang akan digunakan sebagai pembuatan karya saat evaluasi.
Saat evaluasi akan di laksanakan,
seluruh kelas VIII, para kakak Pembina dan para guru terlebih dahulu berkumpul di
sekolah karena kami semua akan pergi ke buper dengan menggunakan bis yang sudah
di sediakan di sekolah.
Kami semua berangkat teratur
dan rapi. Beberapa saat kemudian, kami pun tiba di buper. Betapa luasnya tempat
tersebut. Tempat tersebut dikelilingi oleh pepohonan yang besar dan tinggi.
Setelah saya dan teman-teman
turun dari bis, ketua dari kelompok saya langsung mengecek anggotanya dan meneliti
barang bawaan yang kelompok kami bawa. Apakah sudah lengkap atau masih ada yang
tertinggal. Setelah itu kami sekelompok langsung bergegas menuju aula buper untuk
menata karpet dan menata barang bawaan yang kami bawa. Agar tersusun rapi dan
tidak berantakan. Setelah semua selesai tertata rapi, saya dan teman-teman langsung
menempati karpet yang telah disediakan tadi untuk beristirahat sejenak dan menunggu
teman-teman lain yang masih berada di sekolah atau pun yang sedang di
perjalanan. Setelah beberapa saat kemudian akhirnya seluruh siswa kelas VIII
sudah tiba di buper.
Evaluasi pun akan segera dimulai.
Saya dan teman-teman merasa gembira, karena kami berada di buper selama 2 hari
1 malam. Saat evaluasi saya dan teman-teman sekelompok bisa saling mengerti karena
adanya persaudaraan dalam berkelompok. Dan kami dalam berkelompok dapat menumbuhkan
sikap kepedulian satu sama lain. Saya dan teman-teman juga saling berjuang dan bergotong-royong
agar kelompok kami dapat memunculkan rasa persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan
satu sama lain.
Tugas kami selama evaluasi
sangatlah banyak. Kami bergotong-royong mengangkat pasien dari pos pertama sampai
ke pos terakhir, untuk melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh kakak pembina
dan guru Pembina. Sebenarnya kami semua lelah, teman kami semua lelah tapi kami merasa senang dan masih
tetap berjuang melaksanakan tugas. Setelah beberapa tugas sudah terselesaikan semua,
kami beristirahat di dalam aula untuk melakukan “ishoma” (istirahat, sholat, makan).
Beberapa saat kemudian kami semua melanjutkan tugas-tugas yang harus kami
selesaikan.
Tugas selanjutnya adalah
kami sekelompok akan mempersiapkan pembuatan karya-karya yang sudah diperintahkan.
Karya-karya tersebut berupa buku persahabatan dan madding yang bertemakan tentang
PMR. Kami semua saling membantu, bergotongroyong, berjuang bersama sehingga tugas
yang kami kerjakan dapat terselesaikan dengan baik. Setelah itu saya dan teman-teman
kembali melakukan ishoma bersama.
Kemudian malamnya kami
pun masih diberi tugas oleh Pak Toto untuk menampilkan pentas seni di dalam aula.
Awalnya, saya dan teman-teman sekelompok sedikit bingung ingin menampilkan apa.
Tetapi kami percaya segala sesuatu yang kami tunjukkan itu tidak selalu salah dan
kami harus bersikap optimis dan berani untuk tampil di depan para penonton. Akhirnya
kami sekelompok memilih untuk menampilkan gerak dan lagu. Walaupun kami
menampilkannya hanya sebentar, tetapi kami sekelompok telah berusaha menampilkan
yang terbaik untuk pentas seni tersebut.
Malam itu pun sangat ramai.
Karena pementasan drama, gerak dan lagu, bernyanyi bersama telah menghibur kami
semua. Pentas seni tersebut dimeriahkan oleh seluruh kelas VIII. Semua terhibur
karena adanya pentas seni.
Keesokan harinya kami pun
mulai kembali beraktifitas. Lalu, kami semua akan bersiap-siap untuk mengerjakan
tugas selanjutnya. Yaitu kami semua harus mengangkat pasien dan membawanya ke tempat
yang telah ditentukan. Akan tetapi saat di sungai. Saat pasien diangkat menggunakan
dragbar dengan harapan pasien tidak boleh menyentuh air sedikitpun. Dengan adanya
hal tersebut, saya dan teman-teman sekelompok berusaha mengangkat pasien agar
tidak terkena air sedikitpun. Akan tetapi usaha kami telah digagalkan oleh derasnya
arus sungai yang menyebabkan saya dan teman-teman gagal dalam mengangkat pasien
di atas air.
Kami semua sangat senang karena
di pagi yang cerah itu baju kami basah semua. Setelah kami melewati sungai sampai
baju kami basah, lalu saya dan teman-teman sekelompok segera kembali menuju
aula untuk mengemas barang bawaan.
Setelah itu, saya dan teman-teman
pun langsung menuju ke depan aula untuk menunggu bis dan menuju ke rumah masing-masing.
Kegiatan selama evaluasi tersebut sangat menyenangkan dan melelahkan. Karena susah
senang saya hadapi bersama teman-teman.
====
WIWIN DWI SETYANINGSIH –
VIII H
EVALUASI YANG MENYENANGKAN
Kegiatan PMR di SMP Negeri
2 Purbalingga merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib dn rutin dilaksanakan setiap
hari Kamis oleh seluruh siswa kelas 8. Pembina
PMR adalah Pak Toto Endargo yang dibantu oleh Pak Tarsid dan Bu Maharani. PMR
dimulai sekitarpukul 13.30. Ketika peluit ditiup, seluruh siswa baris di lapangan basket
menurut regunya masing-masing. Sebelum kegiatan dimulai, dilakukan upacara terlebih dahulu Pembina
meminta 4 orang maju ke depan untuk memimpin doa, pembacaan 7 prinsip Palang Merah,
pembacaan Tri Bakti PMR, dan dirigen untuk menyanyikan Mars PMI. Setelah upacara,
kegiatan pun dimulai hingga pukul 14.30.
Pada tanggal 21 Maret
2015 sampai tanggal 22 Maret 2015 sekolah mengadakan evaluasi PMR di Buper Munjulluhur.
Kami berangkat dari sekolah pukul 07.30. Evaluasi ini juga didampingi oleh Bapak
/ Ibu Guru dan Kakak Pembina. Kami berangkat menggunakan bus yang sudah disediakan.
Namun sebelum berangkat, kami terlebih dahulu berkumpul di lapangan basket
untuk diberi arahan.
Setelah sampai di Buper
kami masih harus berjalan sampai di aula. Sesampainya di aula, kami mencari tempat
untuk menggelar tikar sebagai tempat beristirahat dan memberaskan barang bawaan.
Tiba-tiba pimpinan regu dipanggil untuk diberi arahan tentang urutan kegiatan evaluasi
yang harus diikuti saat itu. Pimpinan regu saya memberitahu tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan saat itu juga. Setiap regu harus menampilkan suatu pentas
kecil di depan aula dan di nilai oleh Pak Toto. Saat regu saya selesai tampil, kami
disuruh latihan lagi. Kami pun berlatih lagi.
Kegiatan dilanjutkan yaitu
membawa pasien di atas dragbar dengan cara naik turun tangga. Kegiatan tersebut membutuhkan perjuangan karena
sambil membawa pasien yang cukup berat. Setelah itu kami pergi ke pos halang-rintang,
yaitu dengan cara mengangkat pasien di atas dragbar dengan melewati tembok. Hal
ini membutuhkan kerjasama dan gotong-royong.
Pos berikutnya yaitu dengan cara melewati kolong tempat duduk dengan berguling dan
mengoper pasien.
Beberapa saat kemudian
kami diminta membuat tenda ponco per regu. Kami mengambil keperluan yaitu
alat-alat untuk membuat tenda ponco antara lain mantel tanpa lengan, tongkat, patok
bambu, tali raffia, gunting, dll. Saat membuat tenda ponco kami merasa kesulitan.
Akhirnya tenda ponco kami bisa berdiri karena sikap saling menolong dan sikap peduli
terhadap bersama. Tenda ponco ini digunakan untuk makan siang. Dan setelah itu dibongkar
lagi setetah dinilai.
Setelah beberapa waktu kemudian
kami ke pos berikutnya antara lain Mars PMI (menyanyikan lagu Mars PMI per
regu), P3K, menolong pasien dan mengangkatnya
di atas dragbar. Kemudian beberapa anak membuat madding dan beberapa anak membuat
buku persahabatan (mencari beberapa anak dan menuliskan biodatanya). Kemudian
ke pos tegangan tinggi yaitu melompati tali (tali dianggap sebagai kabel yang
mengandung listrik tegangan tinggi) yang diikatkan pada 2 kursi. Ada 2 cara melompatinya
yaitu dengan naik ke punggung teman dan melompati tegangan tinggi tersebut secara
bergantian atau dengan cara langsung melompat.
Pada saat melompat, ada salah
satu teman dari regu saya terjatuh. Tapi untungnya tidak kenapa-kenapa dan akhirnya
bisa melompat. Kemudian kami mandi dan ganti pakaian. Setelah itu kami berkumpul
jadi satu untuk bernyanyi bersama. Namun saat semua anak sedang berkumpul regu saya
melakukan penilaian tentang kepemimpinan. Kegiatan ini memerlukan kerjasama dan
kesabaran agar tidak gagal.
Saat malam hari kami
masih melanjutkan ke pos-pos berikutnya yaitu sosialisasi siaga bencana, sosialisasi
donor darah, pidato banyumasan, ke PMI-an, kesehatan pada remaja, serta gerak dan
lagu. Saat sudah larut malam diadakan pentas seni. Regu kami menampilkan tarian.
Sekitar pukul 01.00 malam diadakan diskusi
tentang berbagai macam permasalahan dan pemecahannya. Namun tidak semua siswa ikut
berdiskusi, begitu juga regu kami. Regu saya hanya 4 orang yang ikut berdiskusi
dan yang lainnya sudah tidur.
Pagi harinya kami
melanjutkan aktifitas, namun sebelumnya kami dibagikan makanan untuk makan pagi.
Kegiatannya adalah membawa pasien melewati sungai yang arusnya sangat deras dan
pasien yang dibawa tidak boleh terkena air. Sungainya lebarnya sekitar dua
meter, tinggi air maksimal sepinggang, deras di bagian atas tetapi dangkal di
bagian bawah, sehingga aman untuk kegiatan ini. Pada saat membawa pasien kaki
saya terhimpit batu, tapi untungnya tidak terjadi apa-apa. Pasien basah kuyup
karena dragbarnya rusak. Kami saling teriak mengatasi kepanikan dalam
kegembiraan.
Pada kegiatan di sungai
ini kebanyakan regu gagal menyelamatkan pasien agar tidak basah. Bahkan untuk
regu putri kebanyakan pasiennya malah jalan sendiri atau justru menolong
penolongnya yang terbawa arus.
Setelah kegiatan selesai
kami menuju aula untuk membereskan barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal.
Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing.
===
ALYA ALIFIA QORI I – VIII H
PENDEKATAN MASA REMAJA
Hai semua, aku Alya, siswa
di salah satu SMP di Purbalingga. Aku dan semua siswa kelas 8 di sekolahku wajib
mengikuti salah satu kegiatan yang wajib yaitu PMR Dari kegiatan ini aku
mengenal salah seorang pria yang mana dia adalah kakak kelasku, yang menjadi
bina damping di acara PMR.
Semenjak itu aku
bertambah semangat ketika kegiatan akan dimulai, karena di saat itu juga aku
jadi tidak pernah membolos untuk berangkat ekskul PMR satu kali pun. Bahkan ketika
mengikuti eskul PMR rasanya aku selalu merasa di rumah sendiri, karena
kehangatan yang berasal dari solidaritas kelompokku. Sekian lama ini aku
mempelajari berbagai macam materi, masalah, serta penanganan dalam kesehatan
pada diri sendiri atau pun pada seorang pasien.
Pengumuman tentang
evaluasi yang diadakan untuk PMR pun dikeluarkan Aku sangat antusias karena tau
pasti bahwa dia juga bakalan ikut Yasedikit gak percaya si! Jadi aku mengecek
dan bertanya padanya Penuh semangat dan berani walau hanya lewat media sosial
yaitu facebook.
“Hai, kamu ikut evaluasi
PMR nggak ???“ tanyaku di facebook.
”Ikut nggak ya???” jawab Turuntung
menggantung, sambil meledek aku
“Ya terserah si kalo ikut
ya nggak papa Kalo ngga, ya terserah kamu aja” jawabku aku sambil mengecek,
menjajagi perasannya.
“Nggak aahh!” tulis Turuntung
dengan jawaban yang agak mencurigakan.
“Huh!” jawaban
menyebalkan Aku jadi agak kurang semangat untuk ikut evaluasi di buper Tapi ada
bisikan malaikat yang menasehatiku sehingga aku berkata dalam hati, “Nggak papa
deh aku juga punya anggota yang harus dipimpin Lagi pula aku membutuhkan nilai
untuk diisikan ke raport ku Tapi semoga dia tidak benar-benar mengatakan itu!
Semoga dia hanya meledekku!”.
Akhirnya, hari itu pun
datang . Aku berangkat dengan penuh kesungguhan membawa semua barang yang telah
aku persiapkan. Tapi gimana ya dia beneran nggak dateng nie?” hati kecilku berbicara,
”Pasti nggak semangat nanti nih ” .
”Dia nanti nyusul kok, tenang
saja!” kata temannya kepadaku secara tiba-tiba Horee! Ada rasa gembira melanda
diriku.
Ah agak lega, tapi kapan
datangnya?
Dan akhirnya kegiatan
pertama di mulai Pak Toto selaku pembina mengumpulkan kami dan menjelaskan
tugasnya. Dia belum juga tampak sosoknya. Biarlah! Kami melakukan tugas dengan
baik! Tari dan lagu kami nyanyikan dengan baik. Namun tiba – tiba, kelompok
kami dipanggil dan diminta untuk mengulanginya! Kami pikir karena penampilan
reguku jelek! Ah, tapi ternyata kami tak mampu menangkap cara pembinaku
membimbingku!
Pada kegiatan kedua, membuat
tenda ponco! Dan ketika kami sedang membuat tenda ponco, Pak Toto memanggil
kami dan meminta untuk mengulang yang tadi pada kegiatan pertama, dengan
keadaan Pak Toto menggenggam kamera untuk merekam. Oh ternyata gerak tari regu
kami diabadikan dalam rekaman video
Dan kami setelah
mengulang gerak dan lagu, sambil berjalan menuju tenda ponco kami menyimpulkan
bahwa sebenarnya penampilan kami bukan jelek melainkan bagus, hehehehe.
Sesampainya di tenda
ponco aku melihat dari kejauhan ternyata Tarutung sudah datang di arena Buper!
Rasanya jika boleh aku ingin berteriak super keras: ”Aaaaaaaaa !” di hati.
Tiba-tiba kelompok
sebelah bertanya, ”Boleh minta tali rafianya nggak?” Karena kami membawa banyak
dan kami membutuhkan bantuan, jadi : ”Boleh, tapi bantu kami menyelesaikan ini
ya!” Oke, huh, akhirnya cepet selesai dehhhh.
Terjalinlah persahabatan.
Itulah untung nya mau berbagi dengan yang lain. Kami pun melanjutkan kegiatan
sampai sore dengan semangat dan melakukan nya bersama – sama. Terkadang aku
berpapasan dengan dia dan itu seperti huh”Sangat lah tidak tergantikan!”
Tiba-tiba hujan turun di
tengah-tengah ramainya kegiatan, jadi semuanya masuk ke dalam aula Kegiatan di
lanjutkan di dalam gedung dengan peralatan seadanya.
Ketika kami menunggu
giliran maju, kami duduk di tempat yang sudah di buat ketika baru datang. Suara
gitar terdengar sayup-sayup di telinga ku, ternyata dia yang sedang
memainkannya bersama kakak-kakak bina damping lainnya, ”Waw kok tambah kece ya”
kata hatiku. Rasanya senang ya, walau hanya bisa liat dari jauh.
Ketika hujan reda, kegiatan
dilanjutkan lagi dengan presentasi, gerak dan lagu, lalu pensi sebagai
pengantar tidur. Aku memulai dengan melakukan presentasi tentang ”Kesehatan pada
Remaja” dan diakhiri dengan temanku yang, melakukan presentasi ”Ke PMI-an” dan
ternyata dia yang menilai! Byuh, gila banget.
Karena kelompokku sudah
tau bahwa aku menyukainya, jadi mereka membantuku menjaga agar aku selalu terihat
cantik di depannya. Padahal walau keadaan tidak memungkin, karena aku bukan
bidadari, iya kan? ”Wwkwkwk!”
Astaghfirullah, ya ampun,
aku melihat gadis sainganku, berdiri tepat di sebelahnya. Harus ada cara untuk
menggesernya dari sisinya. Ternyata begitu mudahnya. Karena kami sekelompok
datang bersamaan maka mau tidak mau perlu tempat yang cukup, dengan demikian membuat
sainganku itu tergeser! Shipp, itulah cara halus kelompokku untuk mengusirnya
dari samping si dia! “Hahaha , pinterkan?!”
Kegiatan di hari-hari
pertama berakhir pada pentas seni yang dilanjutkan dengan diskusi tengah malam
bagi anak-anak yang belum tidur. Karena dia juga belum tidur jadi, selama
diskusi berjalan aku juga bisa melihatnya.
Pagi harinya aku
terbangun dengan seluruh tubuhku yang pegal-pegal. Teman-temanku masih terlelap
dan dia juga masih tertidur. Aku memandangnya terus, ”Busyet, cara tidurnya lucu
banget!” kataku di hati. Meringkuk seperti pistol!
Matahari sudah mulai naik
jadi kami juga bersiap untuk melanjutkan kegiatan. Di saat udara masih dingin, kami
sarapan bersama. Suasana yang mengesankan. Lalu kami dibawa turun ke sungai
kecil.
”Huh pasti dingin banget
nie” agak ragu saya untuk turun ke air. Ah, tapi ternyata aku melihatnya di
ujung sana, di sebelah hulu dia sedang membantu para peserta untuk menuruni
sungai.
Sungguh dia bersikap
sangat tidak sopan padaku. Bayangkan! Tiba-tiba dia pergi ketika kelompokku mulai
menuruni sungai! Ia tak mau membantu kelompokku! Coba, sopan nggak? Mungkinkah
ia telah salting, salah tingkah? Ternyata dia, ada rasa segan terhadap
keberadaanku. Cihui!
Ketika selesai kegiatan
di sungai, kamipun kembali ke tempat semula Segera kami berkemas untuk segara pulang.
Selesai berkemas aku mencari keberadaannya.
Dimanakah dikau?
Huh, ternyata dia sudah
pulang duluan!
Yah, sudah nggak ketemu
lagi nie, di hari ini.
Pendekatan yang terasa
kurang membawa hasil.
Tapi, esok masih ada
waktu!
===
CHINTIA FARADILA P – VIII H
PMR YANG MENGASYIKKAN
Pada tanggal 21 sampai 22
Maret saya dan semua siswa kelas 8 mengadakan evaluasi PMR yang diadakan di
buper (bumi perkemahan) Sebelum melakukan evaluasi saya dan kelompok saya sudah
mempersiapkan pertunjukan pentas seni, saya dan kelompok saya latian selama 2
hari.
Sehari sebelum evaluasi
saya sudah menyiapkan peralatam yang harus di bawa sesampainya di buper saya
menata tempat dan membereskan semua peralatan yang dibawa agar terlihat rapi selama
di buper saya saling tolong-menolong satu sama lain dan tidak pernah membeda-bedakan.
Ketika salah satu dari
anggota kelompok saya ada yang kesusahan kita tolong dan sebaliknya di sana
saya dan kelompok saya juga sangat memperhatikan kebersihan, yang harus dijaga jika
tempat tidur kelompok saya dan saya kotor, pasti ada yang menegurnya maka dari
itu saya dan kelompok saya selalu menjaga kebersihan, sampai saya pulang dari
buper ke sekolahan jika ada sampah yang berserakan dan berasal dari kelompok
saya, pasti kami langsung mengambil dan membuangnya.
Pada saat membuat tenda
ponco bergotong-royong agar mudah dikerjakan, tetapi saat memasang tenda, tongkatnya
jatuh jadi harus diulang dari awal dan akhirnya selesai, walaupun kelompok saya
yang selesai terakhir dan hasilnya agak jelek tetapi tidak apa-apa, yang
penting saya dan kelompok saya sudah berusaha walaupun semua kelompok hasilnya
bagus tidak apa-apa bagi saya.
Pada saat kami di buper
kami dihibur oleh Pak Toto, contohnya seperti menyanyi bersama bukan. Cuma itu
tapi saya juga terhibur oleh siswa yang menampilkan pentas seninya, kebanyakan
yang ditampilkan adalah drama dan kelompok saya menampilkan gerak dan lagu dan
bagi saya drama yang paling lama dan paling lucu plus menghibur bagi saya
adalah drama yang dimainkan oleh kelas 8B perempuan.
Setelah semua kegiatan
selesai, kami kembali ke aula untuk istirahat, keesokan harinya kami dibawa ke sungai
kecil, untuk memulai kegiatan selanjutnya setelah selesai kami kembali ke aula
untuk persiapan pulang kami pulang dari buper memakai bus, setelah sampai di
sekolah kami pulang ke rumah sendiri-sendiri
===
ADDES DWI ARIBU – VIII H
KEGIATAN SELAMA PMR YANG SANGAT MENYENANGKAN
Saya sangat suka dengan
ekskul PMR. PMR dilaksanakan pada setiap hari kamis. Saya suka karena yang
membimbing mengajarkan gotong-royong contohnya mengangkat pasien dengan dragbar
dan masih banyak lagi hal-hal yang menarik. Kita bisa mengenal alam yang ada di
sekitar kita dan kita bisa tahu tanaman obat-obatan yang ada di alam. Contohnya
ada tanaman jahe, kencur, jambu biji, kumis kucing dan lain lain.
Apa lagi saat nyanyi, pak
guru sangat bagus memainkan alat musiknya, salah satunya alat musiknya adalah
gitar. Pak Guru sangat bagus saat memainkanya.
Selama adanya ekskul PMR
ada beberapa hal-hal semangat seperti perjuangan, persodaraan, saling menolong,
saling peduli, cinta alam, gotong-royong dan kegembiraan. Semua hal hal itu
didapatkan karena ekskul PMR.
Pada saat bernyanyi semua
siswa sangat gembira dan saat kegiatan misalnya tolong menolong contohnya pada
saat teman kita terluka, kita harus menolongnya. Kita diajarkan untuk berjuang
membela tanah air Indonesia.
===
NAUFAL RAFIIF
VIII H
KESAN KESAN SELAMA PMR
Pada saat ekstrakulikuler
PMR yang dilaksanakan setiap hari kamis oleh seluruh siswa kelas 8, banyak
pelajaran berharga yang dapat kita ambil seperti gotong-royong, kerjasama, dan
saling menolong. Yang mencerminkan sifat sifat itu sama seperti mengangkat
pasien dengan menggunakan dragbar dan evaluasi bencana alam.
Pada pertama kami
mengikuti ekstrakulikuler tersebut kami dikenalkan sejarah berdirinya PMR/PMI, dan
bernyanyi bersama. Semua siswa bernyanyi dengan gembira suasanapun penuh dengan
kegembiraan dan keceriaan.
Yang paling berkesan pada
saat melakukan evakuasi pasien pada kegiatan ini kita dapat menolong orang, agar
meringankan luka/penyakit intinya kegiatan ekstrakulikuler PMR ini dapat
menumbuhkan sifat gotong-royong, simpati, dan kerja sama
===
BINTANG TRI WIBOWO – VIII H
PMR YANG MENGGEMBIRAKAN
Pada saat kegiatan
ekstrakulikuler maupun evaluasi PMR kami membentuk regunya masing-masing, lalu
kami diberi pengarahan oleh pembinanya. Saat itu kami juga diberi tugas oleh
pembina dan dikerjakan bersama dengan regu masing-masing.
Selama kegiatan kita
harus saling bergotong-royong, mencintai alam dan mempunyai sifat sifat
kepedulian pada regu. Selama adanya kegiatan PMR ada banyak nilai semangat
seperti berjuang mengobati pasien, semangat persaudaraan yang seharusnya kita
harus saling tolong-menolong.
Dalam kegiatan PMR ini
kita harus mencintai alam agar kelestariannya terjaga. Disaat kegiatan PMR kami
juga selalu bergotong-royong agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal seperti
belajar membuat tenda dan saling membantu dalam kegiatan ini. Kami semua selalu
gembira karena kegiatan PMR ini, merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan.
===
Azhar Ghifary AR – VIII H
Kegiatan Evaluasi PMR
Di sekolah saya terdapat
estrakulikuler wajib PMR. Estra ini akan mengadakan evaluasi semester 2 pada
tanggal 21-22 Maret, yang akan diselenggarakan di Bumi Perkemahan Munjuluhur. Pada
sabtu pagi anak PMR yang mengikuti evaluasi tersebut berkumpul di SMP N 2
Purbalingga pada jam 06.30 sampai jam 07.30 setelah bus datang anak PMR naik
per regu untuk menuju Buper, sesampainya di buper anak PMR menuju aula untuk
menaroh tas/barang bawaan, setelah menaroh barang bawaan anak PMR berkumpul ke
depan aula untuk membuat yel-yel dll.
Dalam kegiatan ini, seluruh
anggota harus bekerjasama untuk menampilkan kemampuan yang terbaik, pada malam
hari anak PMR membuat pentas seni, setelah pentas seni selesai siswa-siswi disuruh
untuk tidur, tetapi kebanyakan siswa tidak bisa tidur dan diadakan diskusi
malam yang dibuat untuk membuat siswa-siswi mengantuk.
Dan pada keesokan harinya
anak-anak PMR bekerja sama membuat dragbar untuk mengangkat pasien naik turun
tangga dan dilanjutkan untuk melewati sungai yang deras. Di situlah, pembina
berbicara agar pasien tidak boleh basah setelah selesai siswa-siswi kembali
kesekolah dan pulang.
===
Firdian Revaldi - VIIIH
Kegiatan PMR
Pada saat kegiatan
extrakulikuler maupun evaluasi PMR. Pertama kami membentuk regunya masing-masing
lalu kami juga diberi tugas oleh Pembinanya. Saat itu kami juga diberi tugas
oleh Pembina dan dikerjakan bersama dengan regunya masing-masing. Selama
kegiatan kita harus saling bergotong-royong, mencintai alam dan mempunyai sifat
kepedulian.
Selama ada kegiatan PMR
ada banyak nilai semangat seperti berjuang mengobati pasien, semangat
persaudaraan yang seharusnya kita harus saling tolong-menolong. Dalam kegiatan
PMR ini kita harus mencintai alam agar kelestarian terjaga.
Di saat kegiatan kami
juga selalu bergotong-royong agar bisa membuahkan hasil yang maksimal seperti
belajar membuat tenda ponco. Dalam kegiatan ini kami semua selalu gembira karena
kegiatan PMR merupakan suatu hal yang menyenangkan.
===
Ijas Saefulloh
VIIIH
Dilaksanakannya Evaluasi PMR
Pada tanggal 21-22 Maret
tepatnya pada hari sabtu dan minggu, siswa SMP N 2 Purbalingga melakukan
kegiatan evaluasi PMR bagi anak kelas 8. Kegiatan tersebut dilakukan di buper. Siswa-Siswi
SMP N 2 Purbalingga pergi ke sana pada pagi hari dengan menggunakan bus, sesuai
urutan
Setelah sampai di sana
semua regu menata tempatnya masing-masing dengan adanya evaluasi ini, siswa
dapat menunjukkan sikap gotong-royong dan saling kerjasama. Kegiatan hari
pertama di antaranya adalah berpidato, membuat buku persahabatan, bencana alam,
membuat madding, pentas seni, kepemimpinan, gerak dan lagu, dll.
Keesokan harinya, semua
regu melanjutkan kegiatan evaluasi. Evaluasi hari kedua yaitu mengangkat pasien
menggunakan dragbar melalui sungai, jalan curam, dan melompati tembok.
Setelah semua kegiatan
selesai, siswa diizinkan untuk membersihkan badan dan sambil menunggu bus
jemputan datang. Setelah badan sudah bersih dan juga bus sudah datang, semua
siswa pulang dengan menggunakan bus jemputan menurut urutannya masing-masing.
===
SASKIA INDAH NS - VIII H
PMR DI SEKOLAHKU
Palang Merah Remaja merupakan
kepanjangan dari PMR. Bagi siswa kelas VIII H PMR adalah eskul yang wajib
diikuti di sekolahku.
Ekstra kulikulikuler PMR dilaksanakan
setiap hari kamis. Palang Merah Remaja merupakan organisasi sosial yang melatih
anggotanya untuk memiliki sifat keperdulian terhadap orang lain. Kegiatan PMR dapat
menumbuhkan sifat-sifat sosial dalam masyarakat. Yang ada hubunganya dengan
kesehatan. Ekstra kulikuler PMR dilaksanakan pada pukul kurang lebih 14.00.
Saat evaluasi PMR tanggal
21-22 Maret 2015. Banyak yang terjadi baik senang maupuin susah banyak prinsip-prinsip
yang kita jalani yang pertama adalah semangat perjuangan saat melewati banyak
rintangan/halangan, menaklukan rasa lelah, haus, lapar. Yang kedua adalah
semangat persaudaran yang membuat hidup menjadi lebih rukun. Yang ketiga adalah
saling tolong-menolong kita sebagai manusia harus mempunyai rasa saling
menolong. Jika ada teman yang sedang kesusahan maka kita harus membantunya yang
ke empat adalah sifat keperdulian yaitu dimana kita harus perduli kepada orang
lain. Yang kelima adalah cinta alam bagi seseorang anggota PMR harus memiliki
rasa cinta alam dimanapun kita berada di dalam maupun dimana saja kita berada, kita
harus mencintai alam.
Gotong-royong juga
termasuk hal yang sangat penting tanpa gotong-royong pekerjaan akan terasa
berat, dimana ada gotong-royong pekerjaan pasti akan terasa ringan. Yang
terakhir adalah kegembiraan adalah peristiwa dimana kita terasa senang semua
halangan dan rintangan yang kita hadapi dengan rasa kegembiraan pasti akan
terasa ringan.
===
ARUM RAKHMADITA - VIII H
PALANG MERAH DI BUPER
Pada tanggal 21 sampai 22
Maret 2015 pada hari sabtu dan minggu siswa siswa SMPN 2 Purbalingga mengadakan
evaluasi PMR yang dilakukan di buper atau di bumi perkemahan sebelum siswa SMP
2 Purbalingga berangkat ke buper siswa SMP2 harus menunggu di lapangan basket
selagi menunggu bis datang.
Setelah sampai di buper siswa-siswi
menata tempat untuk tidur di aula buper. Setelah beberapa saat kegiatan PMR mulai
dilaksanaakan kegiatan PMR itu membutuhkan banyak perjuangan di antaranya
membuat tenda ponco, melompat di ketinggian, membawa pasien dan melewati jalan
yang tinggi dan sempit dan masih banyak lagi.
Kegiata tersebut membuat
siswa-siswi SMPN 2 menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama karena dalam
melaksanakan kegiatan PMR dibutuhkan kebersamaan sehingga menumbuhkan rasa
persaudaraaan. Kegiatan PMR dibutuhkan saling tolong-menolong antar sesama.
Dalam mengerjakan
kegiatan PMR menumbuhkan sifat keperdulian antar sesama. Karna kegiatan
evaluasi yang diadakan di buper sehingga membuat siswa-siswi SMPN 2 memiliki rasa
cinta alam. Selain harus tolong-menolong, siswa SMPN 2 harus saling gotong-royong
dalam mengerjakan evaluasi PMR. Meskipun kegiatan evaluasi PMR begitu banyak siswa-siswi
SMPN 2 menjalaninya dengan penuh kegembiraan.
===
Annissa Wahyu Ardhani - VIII
H
Menginap di Buper
Pada saat kegiatan PMR, saya
punya banyak pengalaman. Ada pengalaman baik dan buruk. Pengalaman baik yaitu
saya punya teman baru. Saya juga punya pengalaman buruk yaitu saya mengangkat
beban teman yang menjadi pasien Itu sangat menyenangkan dan teman-teman berjuang
untuk mengangkat teman tersebut. Pada saat kami berada di sungai saya menolong
teman dari kelas lain yang kehilangan lensa pada kacamatanya, saya juga sempat
main air terlebih dahulu. Tapi pasien yang harusnya tidak basah malah basah. Tapi untung tidak dimarahi.
Pada saat pentas seni
kelompok kami belum rencana untuk tampil apa, akhirnya kelompok kami dipindah
ke tempat paling depan. Kelompok kami merasa sangat sangat malu. Setelah itu
kelompok kami tampil dengan menyanyikan lagu. Akhirnya kelompok kami bisa
pindah ke belakang.
Kelompok kami mempunyai ketua
regu yang tidak tegas. Semua tugas di serahkan pada anggotanya. Tapi kelompok
kami tetap semangat walau pun pinrunya seperti itu. Kami merasa seperti saudara.
Di sana kami melihat ada
seekor monyet. Kami melihat banyak pohon yang ada di bumi perkemahan.
Semua anggota PMR
membereskan aula. Kami merasa senang dan gembira dengan adanya Evaluasi PMR
seperti ini.
Walau kami merasa was-was
tetapi kami ingin melaksanakan lagi Evaluasi PMR.
===
Dwi Alfia – VIII H
PENGALAMAN DI BUPER
Pada tangal 21 – 22 Maret
2015 siswa SMP Negeri 2 Pubalingga mengadakan Evaluasi PMR di laksanakan pada
hari sabtu dan minggu, siswa menginap di buper sebelum
berangkat ke sana siswa membawa peralatan yang sudah di beri tahu oleh pembina
PMR. Siswa berkumpul di lapangan basket sesuai regu masing-masing kelompok.
Pembina PMR memberi arahan atau saran kepada siswa sebelum berangkat ke buper.
Setelah sampai di buper
SMP N 2 Purbalingga, di sana kami saling tolong-menolong siswa yang sedang
kesusahan. Siswa saling gotong-royong membangun tenda ponco sesuai regunya. Ketika
siswa berkumpul di aula untuk melihat siswa lain di atas panggung, siswa
meperhatikan dengan germbira melihat penampilan siswa. Pagi hari siswa SMP N 2
Purbalingga melaksanalan kegiatan PMR yang di laksanakan. Siswa saling perduli
untuk membantu orang lain. Di sana siswa di ajari keperdulian antara makhluk
hidup.
Setelah selesai kegiatan
semua siswa saling membereskan peralatan yang di bawa dan kemudian membersihkan
sisa makanan yang sudah di pakai untuk di buang ke tempat sampah agar
lingkungan menjadi bersih.
Kemudian siswa menunggu
bis yang akan dinaiki oleh siswa untuk pulang ke sekolah terlebih dahulu, di
sekolah banyak orang tua yang menunggu anaknya untuk pulang ke rumah masing-masing.
===
Yanuar Dwi lestari – VIII H
MANFAAT EVALUASI PMR
Pada hari Sabtu dan Minggu
tgl 21-22 Maret, kami murid kelas 8, di SMP N 2 Purbalingga mengikuti kegiatan
Evaluasi PMR di buper, pada evaluasi ini terdapat banyak kegiatan di antaranya tenda
ponco, mengangkat pasien dengan dragbar, membuat mading, P3K, pentas seni, pidato
donor darah, bencana alam tentang PMI, pada saat itu saya kebagian berpidato
tentang donor darah.
Dengan adanya kegiatan
evaluasi PMR, aku bisa menjalin persaudaraan dengan teman-temanku. Sikap tolong-menolong
juga harus ada dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan berjalan melewati sungai
dengan mengangkat dragbar juga ada sifat keperdulian dan gotong-royong agar
pasien tidak jatuh ke sungai.
Kegiatan evaluasi PMR
sangat bermanfaat bagi saya untuk menjalin persaudaraan, sikap saling tolong-menolong,
sifat keperdulian, cinta alam, gotong-royong dan juga kegembiraan. Di buper
sangat bersih, tidak ada sampah yang berserakan
===
Dela Suci Rahmadani – VIII H
Pengalaman dalam PMR
Palang Merah Remaja (PMR)
adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di
sekolah ataupun kelompok masyarakat tetapi paling banyak di sekolah salah
satunya di SMPN 2 Purbalingga.
Palang Merah Remaja di SMPN 2 Purbalingga mengajarkan kita supaya hidup bersih, sehat, kepemimpinan, peduli, kreatif, kerjasama, bersahabat, dan cerdas.
Palang Merah Remaja di SMPN 2 Purbalingga mengajarkan kita supaya hidup bersih, sehat, kepemimpinan, peduli, kreatif, kerjasama, bersahabat, dan cerdas.
Contoh pertama dari
kebersihan adalah supaya kita mambersihkan area di lingkungan kita. Kedua; Sehat
yaitu perilaku hidup sehat, kebersihan diri dan lingkungan. Ketiga, Kepemimpinan
yaitu bekerja sama, berkomunikasi, bersahabat, menjadi pendidik sebaya, memberikan
dukungan, dan menjadi contoh perilaku hidup sehat. Keempat, Peduli yaitu kita
harus peduli lingkungan dan peduli sosial. Kelima, kreatif yaitu mempunyai
kemampuan untuk menciptakan suatu kreativitas. Keenam, Kerjasama yaitu seperti
mengangkat pasien menggunakan dragbar. Ketujuh, Bersahabat yaitu jika tidak ada
persahabatan kita tidak akan peduli dengan oranglain. Kedelapan, Cerdas yaitu
kita harus mengerti semua tentang PMR.
Pada tanggal 21-22 Maret
2015 kita mengadakan Evaluasi di BUPER Munjuluhur, di sana kita diajarkan untuk
disiplin, dan saling gotong-royong
Pada hari pertama di
BUPER kita sudah evaluasi, kita harus membuat gerakan tari, di dalam gerakan
tari itu kita harus mempunyai kekompakan, membuat tenda ponco harus mempunyai
kerjasama atau gotong-royong.
Pada malam harinya, kita
menyampaikan tentang semua definisi PMR dan pidato tentang PMR. Dan pada tengah
malam, kita wajib menampilkan sebuah karya untuk pentas seni seperti gerakan, lagu,
dan drama di situ kita memiliki kegembiraan dan kekompakan.
Dan pada pagi harinya
kita harus bangun pagi dan sarapan pagi, pertama kita melewati naik turun tangga
sambil membawa pasien, di sana kita dilatih untuk saling peduli dan perjuangan
untuk membawa pasien.
Paling asyik di sungai
hampir semua regu tidak bisa melewati sungai karena sungainya licin dan banyak
bebatuan, dan juga kita terpeleset di sungai, tetapi itu sangat menyenangkan
bagi kita dan kita diajarkan untuk mencintai alam.
===
Ika pratiwi - VIII H
KEGIATAN PMR
Tanggal 21 dan 22 Maret
2015 yang bertepatan pada hari sabtu dan minggu. Siswa-siswi SMP N 2 Purbalingga
pada khususnya kelas 8 mengadakan evaluasi PMR yang dilaksanakan dibumi
perkemahan munjulluhur/buper.
Pada hari sabtu tepatnya
pada jam 08.00 siswa-siswi kelas 8 SMP N 2 Purbalingga berkumpul di lapangan
basket, untuk persiapan berangkat ke buper. Setelah semuanya sudah berkumpul, kelompok
demi kelompok berangkat ke buper dengan menggunakan bis yang sudah disediakan
oleh sekolah. Sesampainya di sana seluruh siswa mencari tempat buat istirahat.
Sesudah mencari tempat
terus kami semua berkumpul dan mulai kegiatan satu demi satu Evaluasi PMR itu
butuh perjuangan, dan dalam evaluasi PMR itu kita akan membangun persaudaraan.
Dan dalam kegiatan PMR kita akan saling menolong satu sama lain. Di dalam
kegiatan PMR kita diajarkan sikap kepeduliaan antar sesama.
Adanya kegiatan PMR itu
kita lebih tau tentang alam yang ada di sekitar kita yang begitu indah, biar
kita lebih tau tentang alam yang ada di sekitar kita. Dalam kegiatan PMR kita
akan gotong-royong bersama.
Kegiatan PMR dan evaluasi
PMR itu sangat menyenangkan dan penuh kegembiraan dan di kegiatan tersebut kita
mempelajari banyak hal yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Suka
duka dalam kegiatan ini sangat beragam, tetapi rasa duka tidak tercermin.
===
INDRIANI LARAS - VIIIH
KEGIATAN PMR
Pada tanggal 21-22 Maret
2015, SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi ekstrakulikuler PMR yang
bertempat di bumi perkemahan Munjuluhur semua siswa kelas 8 diwajibkan untuk
mengikuti evaluasi tersebut pada pagi pertama semua siswa peserta evaluasi PMR
berkumpul di lapangan basket untuk menunggu giliran menaiki bus.
Setelah semua siswa tiba
di bumi perkemahan Munjuluhur mereka langsung meletakkan semua barang bawaan
mereka masing-masing dan beristirahat sejenak dengan beralaskan tikar.
Kegiatan pertama dimulai Bapak
Toto mengumpulkan semua peserta di lapangan, beliau menjelaskan kegiatan
pertama yaitu menampilkan yel-yel dan gerakan, semua regu bekerja keras untuk
menampilkan hasil yang terbaik.
Kegiatan kedua yaitu
membangun tenda ponco dalam kegiatan ini dibutuhkan kerjasama antar anggota
kelompok, lalu dilanjutkan kegiatan berikutnya yaitu kepemimpinan, di dalam
kegiatan ini menumbuhkan kegembiraan. Pada malam hari semua berkumpul di aula
dan menyanyi bersama.
Yang paling berkesan pada
saat membawa pasien menggunakkan dragbar pada kegiatan ini kepedulian dan
kerjasama sangat dibutuhkan terhadap pasien, evaluasi ini juga menumbuhkan rasa
cinta terhadap alam sekitar suka duka dalam kegiatan ini sangatlah beragam, tetapi
rasa duka tidak tercermin dalam kegiatan ini, semua orang tidak merasakan lelah
sifat persaudaraanpun tercermin kami semua merasa terlatih karena sifat
kemandirian, perjuangan dan kepedulian semuanya tumbuh dalam kegiatan ini.
===
IPUK SAPUTRA - 8H/19
KEGIATAN DI BUPER
Di Sekolah saya setiap
hari kamis melakukan kegiatan PMR. Tanggal 21 Maret sampai 22 Maret saya
melakukan kegiatan PMR di buper. Saya di sana istirahat sebentar setelah
istirahat saya dan teman-teman membuat tenda ponco dan sambil beristirahat di
bawah tenda ponco, saya makan di aula dan sholat, kemudian saya melakukan
kegiatan kembali sampai sore.
Di malam hari saya
melakukan kegiatan yaitu menampilkan sebuah drama dan melakukan sebuah pidato
menggunakan Bahasa Jawa. Setelah itu saya melakukan sebuah pidato tentang
bencana alam dan beristirahat. Setelah kegiatan di malam hari selesai saya
berkumpul di aula untuk melakukan drama sambil beristirahat makan dan minum.
Saya berkumpul di
panggung untuk membicarakan/berdiskusi tentang kenapa anak sekolah tidak
berangkat ke sekolah tanpa alasan sampai jam setengah 3 baru selesai
membicarakan masalah tersebut. Saya tidur sampai pagi setelah pagi saya
melakukan halang rintang, saya kembali ke aula untuk mandi, setelah mandi saya
menunggu bis sambil berjalan-jalan.
===
ALDI NUGROHO - 8H/2
KEGIATAN PMR DI SEKOLAH
Setiap hari kamis di SMP
N 2 Purbalingga mengadakan kegiatan PMR untuk kelas 8, saya juga berpartisipasi
dalam kegiatan PMR. Banyak sekali hal-hal yang menyenangkan, salah satunya
adalah pada saat evaluasi PMR setelah UAS Gasal. Pada evaluasi tersebut
bertempat di buper hal yang paling sangat saya ingat pada saat evaluasi di
buper adalah pada saat di sungai yang deras.
Saat di sawah saya dan
teman-teman sedang membawa pasien dengan dragbar, saya dan teman-teman terjatuh
di sawah juga pasien terjatuh juga. Kemudian saya dan teman-teman mencuci baju
yang kotor akibat terjatuh di sawah, dan saat di sungai saya dan teman-teman
juga bermain-main di sungai karena arusnya yang deras.
Setelah itu saya dan
teman-teman kembali ke tempat pertama datang di buper, saya di sana beristirahat
makan dan minum sambil berganti pakaian yang kotor dan basah kemudian menunggu
bis di depan buper dan sambil bermain-main bersama teman-teman.
====
NIKEN INDAH NURANI – VIII H
EVALUASI PMR
Pada tanggal 21 Maret –
22 Maret 2015, kami siswa-siswi SMPN 2 Purbalingga kelas 8 melaksanakan
Evaluasi PMR di Bumi Perkemahan Munjuluhur (Buper). Sebelum berangkat kami
sudah diberitahu pembina untuk membawa peralatan PMR. Sebelumnya kita berkumpul
di lapangan basket, lalu kita berangkat ke Buper pukul 08.00.
Sesampainya di sana, kita
menaruh barang bawaan kita. Setelah semua barang ditaruh, pembina memerintahkan
kita untuk membuat Tenda Ponco. Pada saat kita membuat Tenda Ponco, kita saling
bekerja sama dan gotong-royong. Saat membuatnya kita mengalami kesusahan tetapi
kita bisa menyelesaikannya, walaupun tenda kami sedikit miring.
Kami diberi waktu
sebentar untuk istirahat, lalu setelah istirahat kami melanjutkan kegitan
yaitu; angkat turun tebing membawa pasien menggunakan dragbar. Pada saat kami
menaiki atau menuruni tebing juga kami mengalami kesusahan, dikarenakan kami
harus menjaga keseimbangan saat menuruni tebing agar si pasien tidak dalam
keadaan miring/terguling.
Lalu kegiatan kami
dilanjutkan pada malam hari, yaitu ditampilkannya sebuah pentas seni dari masing-masing
regu. Kami menyaksikan pentas seni dari masing-masing regu yang sangat
menghibur, pentas seni berlanjut hingga larut malam.
Keesokan paginya kami
melanjutkan kegiatan mengangkat pasien di dalam sungai. Pada saat mengankat
pasien menggunakan dragbar kami bisa melaksanakannya, tetapi di tengah jalan
pasien kami terguling dan dragbar kami hanyut terbawa arus sungai. Akhirnya
kami berjalan tanpa membawa dragbar tetapi kami juga mengalami kesulitan karena
arus sungai sangat deras hingga tubuh kami terguncang-guncang dan terbawa arus.
Walaupun baju kami basah
semua dan badan kami sedikit lecet-lecet tetapi kami merasa senang. Dan
akhirnya kegitan evaluasi PMR selesai, lalu kami menunggu bus untuk pulang
kembali ke sekolah.
===
Putri Aulia - Kelas: VIIIH
EKSTRAKULIKULER PMR DAN
EVALUASI PMR YANG BERKESAN
Saat saya kelas 8 saya
mengikuti ekstra kurikuler yang wajib siswa-siswi kelas 8 laksanakan, yaitu PMR.
PMR singkatan dari Palang Merah Remaja.
Setelah saya melaksanakan
ekstra kulikuler PMR saya merasa terlatih pada sebuah kata perjuangan, dan saya
juga merasakan adanya rasa persaudaraan antar sesama saat saya melaksanakan
evaluasi PMR saya terlatih untuk saling menolong, dan saling peduli terhadap teman-teman
lainnya dan adanya tumbuh sifat gotong-royong saat diadakannya evaluasi PMR.
Dan karena ekstra
kulikuler PMR, dan evaluasi PMR juga saya jadi meraskan rasa cinta alam, mengerti
seperti apa alam yang sesungguhnya. Jadi pada intinya saya mengikuti kegiatan
ekstra kulikuler PMR, dan evaluasi PMR, untuk menambah pengetahuan tentang alam
sekitar saya.
Karena kegiatan PMR juga,
saya terlatih disiplin. Dan pastinya saat saya mengikuti ekstra kulikuler PMR, dan
saat saya mengikuti evaluasi PMR, perasaan senang dan gembira yang saya rasakan
saat itu. PMR juga memberi pengetahuan terhadap saya untuk membantu orang yang
sedang terlihat susah, seperti jika melihat orang yang tangannya patah, di
dalam ekstra kulikuler PMR mengajarkan bagaimana cara membantu tangan yang
patah, mengajarkan bagaimana cara membantu atau mengobati bagian bagian tubuh
yang terluka. Dan dalam PMR juga mengajarkan tentang P3K. P3K adalah cara
bagaimana menggotong pasien atau orang yang terluka.
Pastinya karena ekstra
kulikuler dan karena evaluasi PMR saya menjadi mengerti indahnya saling bersama.
Dan mempunyai jiwa besar dalam rasa membantu antar sesama. Sangat gembira hati
ini ketika mengetahui alam yang sesungguhnya. Senang hati ini ketika mengerti
arti sebuah tolong-menolong antar sesama teman. Saya bangga bisa mengikuti
ekstra kulikuler PMR dan evaluasi PMR. Tidak ada kata menyesal dalam hidup saya
sudah mengikuti ekstra kulikuler PMR dan evaluasi PMR.
===
RamdhanPrambudi
8H
KESENANGAN SELAMA PMR
Setiap hari kami, siswa
SMP N 2 PURBALINGGA khusunya kelas 8 melaksanakan kegiatan PMR, kegiatan
dilaksanakan sesudah sepulang sekolah, kegiatan itu dilaksanakan di lapangan
basket. Di kegiatan ini kami beregu, setiap regu mempunyai 8-10 anak.
Awal memulai kegiatan ini
setiap regu berbaris terlebih dahulu, salah satu anak ada yang membacakan Tri
Bakti PMR, 7 Prinsip Palang Merah, dan menyanyikan Mars PMI.
Awalnya kami sangat takut
mengetahui bahwa pembinanya adalah Pak Toto Endargo, tetapi lama-kelamaan kami
tidak takut karena sangat menyenangkan. Kami diajarkan mengenai kerjasama dan
saling tolong-menolong. Pada saat Evaluasi PMR lah saat kami tunggu-tunggu
untuk mendapatkan nilai dari Bapak Pembina.
Kami melakukan evaluasi
bersama di Buper (Bumi Perkemahan), saat evaluasi kami menempuh jarak yang
cukup dekat tetapi banyak rintangan yang sangat menantang, rintanganya
menyebrangi sungai dengan membawa pasien agar tidak basah, memanjat bukit, menyelamatkan
pasiensetelah selesai kami melaporkan kepada pembina, lalu kami semua makan
bersama dan menunggu bus yang akan menjemput kami.
Ini adalah kenangan yang
tak terlupakan sampai kami besar nanti.
===
ERWIN BAYU SADEWA - 8H
PMR SETIAP HARI KAMIS
Setiap hari kamis seluruh
siswa kelas 8 mengadakan PMR tepatnya setelah sepulah sekolah sampai jam 03.00
WIB dan di lapangan basket. Setiap siswa kelas delapan wajib mengikutinya, karena
kita dapat banyak pelajaran yang baik seperti gotong-royong, kerjasama, dan tolong-menolong.
Pada pertama saya tidak
mengetahui apa apa tentang PMR, lalu saya diajarkan oleh pembina PMR, kami
mengawali dengan berdoa dan seterusnya, guru pembina kami bernama Pak Toto, pada
saat mengajar, ia sangat serius dan pada saat ia tidak serius kami tertawa.
Yang paling berkesan, ketika
saat melakuka evaluasi di Buper, kita dapat menolong pasien yang sedang
kesakitan agar meringankan lukanya, kegiatan PMR ini sangat berguna karena
dapat menumbuhkan sifat gotong-royong, kerjasama, dan kerukunan yang awalnya
kita tidak tahu apa-apa kini kita tahu apa itu PMR.
===
Sabrina Ayu Safitri – VIII
H
Pengalaman Tak Terlupakan
SMP N 2 Purbalingga ada
salah satu ekstrakulikuler yaitu PMR. PMR adalah singkatan dari Palang Merah
Remaja. Biasanya ekstrakulikuler PMR dilaksanakan hari Kamis yang diikuti oleh
anak-anak kelas 8. Pada tanggal 21-22 Maret 2015 kelas 8 SMP N 2 Purbalingga
mengikuti evaluasi PMR di Buper Munjuluhur. Kami semua mengikuti dengan baik
kegiatan disana banyak dan melelahkan tetapi rasa itu hilang karena kami saling
kerjasama dan peduli satu sama lain.
Kami berangkat dari
sekolah menggunakan bis. Sesampainya di sana kami menata tempat masing-masing
dengan regu masing-masing di aula buper. Setelah itu kami semua mengikuti
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia PMR. Contoh kegiatannya
antara lain dragbar, P3K, kepemimpinan, gerak dan lagu, membuat tenda ponco, mengangkat
pasien, pidato tentang donor darah, bencana alam, buku persahabatan dan
lain-lain.
Keesokan harinya kami
dari regu masing-masing mengikuti kegiatan evakuasi pasien menggunakan dragbar
melewati sungai dan jangan sampai pasien basah. Dalam kegiatan mengangkat dragbar
kami membutuhkan rasa kepedulian, saling menolong, dan kerjasama yang kuat.
Setelah kegiatan selesai
semua. Kami pulang ke sekolah menaiki bis lalu pulang kerumah. Perasaan saya
senang karena pengalaman tersebut tidak akan terlupakan. Dalam kegiatan
tersebut banyak membutuhkan rasa perjuangan yang kuat antar sesama, cinta alam,
dan kegembiraan juga dibutuhkan dalam kegiatan PMR tersebut.
Dan kami juga mengerti
apa arti dari persaudaraan.
===
RAAlivia Yuningrum – VIII
H
EVALUASI PMR YANG MENYENANGKAN
Pada tanggal 21-22 Maret
2015 siswa SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR yang diadakan di buper
(bumi perkemahan). Evaluasi PMR dilaksanakan 2 hari, Sabtu-Minggu. Siswa SMPN2
Purbalingga menginap di buper. Sebelum itu siswa SMPN 2 Purbalingga sudah
diberi tahu alat –alat yang akan dibawa saat evaluasi. Hari keesokannya siswa
SMP 2 berkumpul di lapangan basket. Setelah berkumpul siswa SMP 2 berangkat ke
buper, sampai di buper kami mencari tempat di aula.
Setelah itu kami menata tempat
untuk istirahat, kami membuat tenda ponco, membutuhkan kerjasama dan bergotong-royong.
Setelah itu kami menjalin persaudaraan bersama saat makan siang di tenda ponco
yang kami buat. Saat kepemimpinan kami saling berkerjasama, keesokan harinya
kita membutuhkan tolong-menolong, kerjasama, persaudaraan, kepedulian saat
mengangkat pasien menggunakan dragbar, banyak halangan yang kita lewati, meskipun
lelah saya sangat gembira, karna dapat mengikuti evaluasi PMR.
===
Indah Permatahati - VIII H
Serunya Evaluasi PMR
Pada tanggal 21-22 Maret
2015 siswa-siswi kelas 8 SMP N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR yang
diadakan di Buper (Bumi perkemahan) Munjuluhur. Pada hari sebelumnya kita sudah
diberritahu untuk membawa peralatan yang dibutuhkan untuk evaluasi. Sebelum
berangkat ke buper kita berkumpul terlebih dahulu di lapangan basket SMP N 2
Purbalingga untuk berdoa. Kita beragkat ke buper pukul 08.00 menaiki bis.
Setelah sampai di buper, kita
langsung menaruh barang-barang yang kita bawa di aula. Setelah semuanya sudah
di buper, kita langsung berkumpul untuk memulai kegiatan. Kegiatan pertama
yaitu gerak dan lagu, di kegiatan pertama ini kita harus kompak.
Selanjutnya kita membuat
tenda ponco berdasarkan regu masing-masing. Untuk membuat tenda ponco yang bagus
kita harus saling bekerjasama dan bergotong-royong. Setelah melakukan beberapa
kegiatan semua siswa-siswi yang melaksanakan evaluasi istirahat.
Dalam kegiatan evaluasi
PMR kita harus saling peduli satu sama lain serta harus bekerjasama dan bergotong-royong.
Berbagai kegiatan sudah kita lalui, hari pun semakin malam akhirnya kita
dibolehkan untuk tidur.
Keesokan harinya kita
melakukan kegiatan terakhir yaitu evakuasi pasien, di kegiatan ini kita harus
mengangkat pasien menggunakan dragbar melewati arus sungai yang sangat deras
dan banyak bebatuan. Setelah kegiatan itu selesai kita kembali ke aula buper
untuk mandi dan membereskan barang-barang.
Setelah itu kami semua
pulang, ada yang dijemput leh orang tuanya di buper dan ada juga yang dijemput
diskeolah. Walaupun kegiatan ini sangat melelahkan tetapi saya sangat senang
bisa mengikuti kegiatan ini.
===
RASYID HABIB IKHSAN
ROBANI - VIII H
KESAN-KESAN SAAT EKSKUL PMR
Pada hari pertama saya
masuk ekstrakulikuler PMR saya langsung dapat merasakan kegembiraannya, karena
saat ekskul PMR semua siswa dan guru damping mengadakan games seru seperti
membuat dragbar.
Dengan kegiatan itu dapat
mengetahui mana grup yang bagus kerjasamanya, hal itu dapat dilihat dari hasil
dragbarnya. Selain itu para siswa juga bernyanyi bersama dengan iringan gitar
yang dimainkan oleh Pak Toto.
Pada saat ekskul yang
pertama kami diajarkan materi tentang sejarahnya Palang Merah yang tercipta
karena inovasi si Hendry Dunant yang merasa hatinya tergerak karena ada perang
yang memakan banyak korban.
Pada saat melaksanakan
ekskul, walaupun banyak siswa yang ikut serta tetapi para siswa tetap menjaga
lingkungan sekitarnya dari sampah seperti saat evaluasi PMR pertama di buper, di
sana semua siswa sangat menjaga kebersihan dengan cara bekerjasama mengumpulkan
sampah lalu dimasukan ke kantong plastik dan ditaruh di tempat sampah.
Di ekskul PMR juga
melatih siswa untuk bergotong-royong seperti membuat dragbar dan kemudian
berlatih membawa pasien dengan dragbar, walaaupun siswa harus melewati jalan
yang sempit sifat gotong-royong ini malah semakin bertambah, sehingga membuat
pekerjaan menjadi lebih ringan
Itulah hal-hal yang
berkesan oleh saya saat mengikuti ekstra kulikuler PMR.
===
ALFINSA FATURRIZKI - VIII
H
EVALUASI PMR DI BUPER
Di sekolah saya terdapat
ekstrakulikuler PMR. Para siswa kelas 8 SMP N 2 Purbalingga akan mengadakan
evaluasi PMR semester 2 pada evaluasi ini berbeda dengan evaluasi semester lalu,
karena di semester ini yang ikut hanya yang selalu berangkat ekstra PMR pada
setiap hari kamis.
Evaluasi dilaksanakan
pada tanggal 21 Maret 2015pada hari sabtu pagi siswa berkumpul untuk melakukan
persiapan, setelah tepat 07.30 siswa berangkat menuju buper setelah sampai
disana langsung menuju ke aula untuk beristirahat sejenak.
Kemudian semua siswa
berkumpul di dapan aula penginapan, supaya membuat yel-yel di situlah
kegembiraannya setelah yel-yel selesai regu dibagi menjadi 2 kelompok: tiga
orang menuju aula untuk dragbar dan tujuh orang lainnya untuk membuat tenda
ponco dan dibutuhkan gotong-royong supaya lebih ringan, begitu tenda ponco jadi,
siswa melakukan penilaian kemudian langsung menuju atas untuk menuangkan 1
gelas berisi air ke dalam gelas air mineral dengan tali rafia di situlah
tercipta persaudaraan.
Kemudian siswa masuk ke dalam
aula untuk menulis buku persahabatan dan menyanyikan lagu Mars PMI, kemudian
membuat mading dan poster . Pada malam hari siswa disuruh keluar untuk
melakukan kegiatan seperti: bersosialisasi tentang bencana alam dan pendonoran
darah, dan bercerita tentang sejarah PMR dan dilanjutkan dengan pidato
banyumasan juga tari kreasi, setelah semua kegiatan itu selesai dilanjutkan
dengan pementasan sosio drama atau menyanyikan sebuah lagu hingga tengah malam
dan semua siswa tidur.
Pada pagi hari
dilanjutkan dengan naik turun tebing dengan dragbar sambil membawa pasien dan
tercipta cinta alam dan dilanjutkan melewati sungai kecil yang deras dan itu
membutuhkan perjuangan, setelah semua selesai siswa pun berkemas dan bersiap
untuk kembali ke SMP 2 tercinta.
===
MUTIAH - VIII H
SEMANGAT JANGAN PUTUS ASA
Pada tanggal 21 Maret SMP
N 2 Purbalingga mengadakan evaluasi PMR. Evaluasi PMR diadakan di buper, evaluasi
PMR dilaksanakan pada hari sabtu sampai dengan hari minggu.
Sebelum berangkat kami
semua berkumpul terlebih dahulu di lapangan basket sambil menunggu bis datang, setelah
bis datang saya memeriksa tas agar tidak ada barang yang tertinggal, saya pun
menuju kebuper dengan menggunakan bis.
Sesampainya di buper, semua
siswa PMR masuk kedalam Aula, Aula itu terletak di depan persis pintu masuk dan
pintu keluar. Di aula semua siswa mencari tempat untuk beristirahat setelah
beberapa menit kemudian kegiatan PMR pun akan dimulai. Ada banyak kegiatan, di antaranya
membuat tenda ponco, melompat dari ketinggian, naik turun tebing, dan lain-lain
dalam kegiatan evaluasi PMR kita dapat mempelajari ilmu-ilmu dari PMR. Kegiatan
ini, juga kita mendapat kebersamaan bersama teman-teman.
Palang Merah Remaja
merupakan kegiatan yang dilaksanakan di setiap sekolah. Palang merah ini berlaku
bagi semua siswa kelas VIII. Kegiatan PMR pada masa remaja ini sangat penting.
Selain kegiatan di atas
ada juga kegiatan pentas seni, kegiatan pentas seni dilaksanakan pada malam
hari. Setiap regu harus menampilkan minimal 1 pentas seni. Regu saya menampilkan
Pentas Seni bernyanyi dengan menggunakan alat musik Gitar, setelah pentas seni
selesai, semua siswa dan siswi disuruh tidur oleh kakak pembina PMR, yang tidak
tidur disuruh maju ke depan, kemudian saya tidak tahu apa yang terjadi sebab
saya sudah tertidur.
Pada keesokan harinya saya
bangun pukul 03.00, di pukul 03.00 saya bangun untuk mempersiapkan sholat subuh
berjama’ah. Kemudian saya mengantri kamar mandi untuk mandi. Setelah saya mandi
dan berganti pakaian, semua pun berkumpul untuk mempersiapkan makan pagi dan
melaksanakan kegiatan menyebrangi sungai. Setelah kegiatan selesei semua siswa
menuju ke aula untuk pulang.
Di dalam melaksanakan
kegiatan PMR kita dapat mempelajari kerja sama antar teman-teman dengan bergotong-royong,
rasa persaudaraan, cinta alam, tolong-menolong, bersifat kepedulian, dan
kegembiraan.
Saya merasa senang
walaupun cukup sulit melakukan kegiatan tersebut saya bisa mempelajari banyak
hal hal. Janganlah kau berputus asa, karena jika berputus asa tidak akan
bisamencapai kesuksessan.
Semangat!
===
SHINTA LULUK F - VIII H
ADA KECERIAAN BERSAMA TEMAN
Kegiatan PMR di SMP N 2 Purbalingga
biasanya di laksanakan setiap hari kamis. PMR adalah termasuk kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib di ikuti oleh siswa kelas VIII. Setiap kegiatan PMR
kami semua di berikan tugas oleh pembina, seperti tentang bencana alam, pertolongan
pertama dll.
Di kegiatan PMR ini, kita
juga butuh perjuangan besar, misalnya saat evaluasi di luar sekolah. Kita
setiap regu harus melewati jalanan yang berlumpur, turun tebing dan menyebrang
sungai sambil menggotong pasien dengan drugbar. Saat kegiatan PMR dimulai dan
kita mulai melaksanakan tugas yang di berikan oleh pembina, terkadang kita
menunjukan rasa persaudaraan seperti saling tolong-menolong, menjalankan tugas
bersama dengan baik, dan melewati rintangan secara bersama. Jika salah satu
anggota regu ada yang merasa kesusahan, rasa saling tolong-menolong akan
membantu. Kegiatan PMR juga mengajarkan kita untuk bersifat kepedulian dan
cinta alam seperti kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar contohnya
tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir.
Pada saat bermalam di
buper kita semua tidur bersama di Aula. Kita menggunakan karpet untuk alas
tidur. Lalu pagi-paginya kita akan melanjutkan evaluasi, tetapi sebelum
melanjutkan kegiatan, kita semua membereskan barang-barang untuk di kemas dan
membersihkan Aula dengan cara bergotong-royong. Selanjutnya kita melanjutkan
kegiatan seperti turun tebing dll.
Kegiatan terakhir di
buper adalah melewati sungai, saat melewati sungai kita merasa kesulitan karena
kita harus melewati arus yang cukup deras dan penuh dengan bebatuan yang cukup
besar, tetapi kita melewati rintangan itu dengan gembira dan penuh canda tawa selesainya
kegiatan, kita semua pulang ke rumah kita masing-masing.
===
Yuniar Rachmawati – VIII H
EVALUASI PMR
Pada tanggal 21-22 yang
bertepatan pada hari Sabtu dan Minggu siswa SMPN 2 Purbalingga melaksanakan
Evaluasi PMR yang di laksanakan di Buper (Bumi Perkemahan). Sebelum pergi ke Buper
semua siswa berbaris terlebih dahulu di lapangan basket untuk mengatur barisan.
Setelah itu siswa masukke dalam bus dengan regunya masing-masing. Siswa menaiki
bus untuk pergi ke Buper, setelah sampai di Buper siswa menata tempatnya masing-masing di Aula Buper.
Evaluasi PMR membutuhkan
perjuangan. Dengan adanya Evaluasi PMR siswa dapat menunjukan sifat kepedulian
terhadap siswa lain. Evaluasi PMR juga menunjukkan sikap gotong-royong terhadap
siswa lainnya.
Di Buper siswa melaksanakan beberapa kegiatan yang
sudah ditentukan oleh pembina damping dan beberapa guru yang ada. Dan kegiatan
tersebut antara lain: Pentas Seni, Gerak dan Lagu, Kepemimpinan, Membuat Tenda
Ponco, Mengangkat Pasien dengan menggunakan dragbar, P3K, Membuat Buku
Persahabatan, Berpidato tentang donor darah dan bencana alam.
Keesokan harinya semua
regu menggangkat pasien dengan menggunakan dragbar dan menelusuri sungai yang
ada di buper, setelah semua kegiatan selesai siswa di bolehkan untuk
membersihkan badan.
Setelah mereka selesai
membersihkan badan siswa pulang ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.
===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar