Selasa, 10 Februari 2015

CERITA DARI KELAS VIII E

ASAL MULA DESA JATISABA
NAMA ANGGOTA :
1. Devina Kartika Sari
2. Friska Tri Andriani
3. Syadzwina Annisa Zahirah

Disuatu hari,pemuda di desa itu mempunyai hasrat untuk cari lahan subur di tempat lain.Dan tak lupa pemuda itu membawa alat-alat pertanian yang kiranya bisa berguna dalam pencarian lahan untuk bercocok tanam nya.Satu hari kemudian pemuda itu menemukan sebuah sungai panjang yang di sebut sungai klawing.
Akhirnya disatu hari menjelang sore pemuda itu sudah sampai di hutan yang banyak di tanami pohon jati.Hutan itu berada di sekitar sungai klawing yang arusnya sangat deras.Hari beranjak gelap,pemuda itu memutuskan untuk membuat tempat peristirahatan di hutan tersebut.Keesokan harinya pemuda itu terpaksa mengerjakan perkerjaannya sendiri.
Di satu hari pemuda itu sedang berkerja dengan giatnya,datang seorang yang menghampirinya orang itu berasal dari dalam hutan tersebut,Dengan perasaan malu orang asing itu mendekati si pemuda yang menanam ketela pohon.
Akhirnya lama kelamaan keduanya berteman akrab dan sama-sama mengolah lahan yang subur itu.Hari demi hari telah dilalui dan banyak juga orang yang datang ke padepokan yang pemuda itu bangun untuk belajar bercocok tanam.
Jatisaba berasal dari kata”jati”adalah tempat yang berasal hutan yang banyak di tanami pohon jati dan”saba”mempunyai arti menjelajah adalah penjelajahan yang di lakukan oleh Mangundrana.Sampai sekarang desa Jatisaba berada di sebelah timur kota Purbalingga,dan desa itu berada di pinggiran sungai Klawing.



Kelas : Delapan E (8E)
Nama :
1. Difa Dhiya Mufidah (12)
2. Diva Afra Wulan Fauziah (14)
3. Robiantoro (28)

ASAL MULA JATISABA
Ada seorang pria pengembara yang beristirahat didaerah dekat sungai klawing dan menetap disana karena hari sudah mulai malam, setelah mengamati hutan dekat sungai klawing itu, pria itu memutuskan untuk menetap disana dan membangun sebuah desa.
Setelah beberapa hari menetap disana, pria itu memutuskan untuk tinggal dan membangun sebuah rumah, lalu ia mulai bercocok tanam di hutan yang ditanami pohon jati tersebut.
Tidak lama kemudian muncul suku asli hutan tersebut dan akhirnya berteman dengan pria itu, lalu mereka berteman dan sama-sama membangun desa yang dinamai JATISABA. JATI yaitu pohon jati dan SABA yang artinya bertualang, jika digabung dalam bahasa Jawa yaitu Saba nang hutan jati.



NAMA ANGGOTA :
1. Anggy Dwi Nur Safitri (05)
2. Meisya Indayanti (20)
3. Nur Aviani Novitasari (22)
KELAS : VIII E

“ SEJARAH DESA SEMPOR LOR “
Perang Diponegoro sangat luas pengaruhnya khususnya di Jawa Tengah. Kegigihan dan kepiwayan Diponegoro dalam memimpin perang sangat ditakuti pihak Belanda, termasuk di daerah Purbalingga. Perang melawan Belanda yang dipimpin oleh tentara Diponegoro dan lebih khusus di Kaligondang dipimpin oleh adipati Sulanjari yang terjadi sekitar tahun 1826. Adipati Sulanjari dengan gigih mengadakan perlawanan pada tentara colonial Belanda dengan menggunakan senjata tradisional dan dengan menggunakan strategi perang Gerilya. Perang yang dipimpin oleh adipati Sulanjari menjadi bulan-bulanan (terdesak). Karena belanda dibuat tidak nyaman oleh tentara Diponegoro, sehingga kemanapun larinya akan dikejar.
Dalam peperangan yang sangat sengit di Kaligondang antara Belanda dengan tentara Diponegoro yang dipimpin oleh adipati Sulanjari banyak membawa korban dipihak adipati Sulanjari. Dimana peristiwa itu membawa sejarah Kaligondang yaitu saat tentara adipati Sulanjari dikejar oleh Belanda yang lari ke selatan dan tentara adipati Sulanjari banyak yang terjatuh di sungai kecil dan dapat ditangkap oleh Belanda dan satu orang mati terbunuh oleh tentara Belanda dengan ditusuk pisau bagian leher depan (jawa : gondang).
Tempat terjadinya peristiwa tersebut oleh masyarakat diabadikan sebagai asal mula nama Desa Kaligondang, yaitu tentara Diponegoro yang ditangkap disungai kemudian ditusuk dileher bagian depan, (gondang bahasa jawa) sungai (kali bahasa jawa), sehingga menjadi satu kesimpulan Kaligondang.
Tentara adipati Sulanjari yang telah ditusuk berhasil lari tunggang langgang ke arah barat dengan darah masih bercucuran/bercak-bercak darah melewati sebuah dusun sehingga dusun tersebut dinamakan Bercek dan terus lari ke arah barat lagi dan sampai di suatu pendukuhan dengan darah mengalir deras(jawa : mlopor-mlopor) lalu daerah tersebut dinamai desa Sempor yang akhirnya tentara lari ke sungai klawing dan gugur.




Nama Anggota : 
1. Nurul Dwi U tami ( 23 )
2. Setyianingsih ( 30 )
3. Wahyu Nur Baeti ( 34 )
Kelas : VIII E

ASAL MULA DESA JATISABA
Di jaman dulu ada sekelompok penduduk yang tinggal di satu desa yang disebut desa Jatisaba. Menurut cerita, penduduk di desa itu mengandalkan kehidupan dengan bercocok tanam, dan dalam pengerjaannya masih sangat tradisional. Lahan yang subur dimanfaatkan dengan bagus, namun seiring berjalannya waktu lahan tersebutlama-lama pengolahannya tidak dikerjakan dengan semestinya. Di satu hari, pemuda di desa itu mempunyai hasrat untuk mencari lahan yang subur di tempat lain. Mengingat lahan di desa tersebut sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditanami tumbuhan yang menghasilkan. Akhirnya pemuda itu meminta ijin dengan orang tuanya untuk pergi dari rumah. “ Ibu... Bapak saya minta ijin akan pergi untuk beberapa hari kedepan, sipaya saya dapat menemukan lahan yang subur untuk kehidupan kita nantinya.” Pemuda itu dikenal mempunyai budi pekerti yang bagus.
Akhirnya di satu hari menjelang sore pemuda itu sudah sampai di hutan yang banyak ditanami pohon jati. Hutan itu berada di sekitar sungai klawing yang arusnya sangat deras. Pemuda itupun istirahat sebentar di hutan tersebut, sambil mengamati suasana disekitarnya. Dalam hati ia mempunyai pendapat kalau hutan tersebut tak ada penghuninya. Ia mempunyai keinginan akan datang satu orang untuk menemaninya.
Di satu hari pemuda itu sedang bekerja dengan giatnya, datang seorang yang menghampirinya. Orang itu berasal dari dalam hutan tersebut, sebenarnya pemuda itu sudah tahu bahwa ia sedang dalam pengawasan orang asing tersebut. Pemuda itu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa yang ia inginkan dikabulkan oleh Nya. Dengan perasaan malu orang asing itu mendekati si pemuda itu yang sedana menanam ketela pohon. Akhirnya lama kelamaan keduanya berteman akrab dan sama sama mengolah lahan yang subur itu dengan baik. Hari demi hari telah dilalui dan banyak juga orang yang datang ke padepokan yang pemuda itu bangun untuk belajar bercocok tanam. Semuanya hidup dengan rukun dan gotong royong dalam segala pengerjaan pekerjaannya.
Jatisaba berasal dari kata “Jati” adalah suatu tempat yang dulunya berasal dari hutan yang banyak di tanami pohon jati dan “saba” mempunyai arti menjelajah adalah penjelajahan yang di lakukan oleh Mangundrana. Sampai sekarang desa Jatisaba masih berada di sebelah timur kota Purbalingga, dan desa itu berada di pinggiran sungai Klawing.



Kelas : VIII E .
NAMA ANGGOTA :
1. Afifah Dyan N.
2. Ika Purwaningsih
3. Silvia Tri Setiani

ASAL USUL DESA GALUH

Di jaman kraton Majapahit ada seorang Adipati Galuh yang bernama Handogo Joyo Dwi Puro yang sedang bertapa di suatu tempat dan di situlah Adipati Galuh itu wafat.
Suatu hari ada seorang yang menemui Adipati Galuh itu ditempat tersebut dimana dia bertapa dan wafat, dan orang itu membawa jasad sang adipati ke tempat lain yang aman dan karena seorang yang menemukan Adipati Galuh itu dia kenal dengan sang adipati.
Semenjak seorang menemukan Adipati Galuh itu ditempat dimana dia bertapa, dan akhirnya tempat yang digunakan untuk bertapa Adipati Galuh diberi nama desa Galuh yang diambil dari nama belakang jabatan Handogo Joyo Dwi Puro. Semenjak tempat itu diberi nama desa Galuh banyak orang yang tinggal dan menempati desa Galuh tersebut sampai sekarang.
Di desa Galuh kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga terkenal dengan kerajinan batik yang di buat oleh masyarakat sekitar desa galuh .Desa galuh terbagi menjadi 3 dusun yaitu desa galuh itu sendiri , desa peniron , dan juga desa Tanggeran. Di desa galuh tersebut juga ada seorang yang pernah ikut melawan penjajah yang menjajah bangsa indonesia, dan sampai sekarang orang tersebut masih hidup biasanya orang – orang di sekitar desa galuh tersebut memanggilnya dengan sebutan Pak Manten .
Di desa Galuh sebelah timur terdapat sungai klawing yang sering di gunakan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan MCK , Batu dan pasir klawing juga bermanfaat untuk penghasilan ekonomi masyarakat . Di desa Galuh juga terdapat Kedhung Kembang Penganten yang asalnya dari sebuah cerita tenggelamnya seorang penganten baru yang sedang mencuci di Sungai Klawing dan akhirnya meninggal dunia di Sungai Klawing tersebut.




ASAL USUL DESA BOJONG
Kelas : VIII E
1. Adisti Nur Aisyah (02)
2. Aprilianti Esa Nur Islami (06)
3. Salsabila Amalia Giantari (29)

Cikal bakal desa Bojong sendiri adalah dari kisah Kiyai Tirto Kusumo atau Kiyai Supingi yang mempunyai kesaktian dapat berhubungan dengan makhluk halus, makhluk halus ini diceritakan berwujud kerbau berwarna kuning yang dinamakan kerbau kuning. Cerita tersebut di mungkinkan ada hubungannya dengan kisah jaman dulu, yaitu ada seorang tokoh sakti bernama Mahesa Jenar dengan senjata pusaka Nogo Sosro- Sabuk Inten juga masih ada di Desa Bojong.
Alkisah kebo kuning tersebut diminta oleh Kiyai Tirto Kusumo untuk membajak tegal atau sawah yang dulunya adalah Desa Bojong masih banyak yang terwujud tegal dan sawah yang dulunya adalah Desa Bojong. Tegal dan sawah agar siap ditanami, karena kesaktiannya maka permintaan tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu semalam saja
Ada kisah bahwa apabila masyarakat sekitar melihat penampakan kebo kuning di Sungai Serang maka menandakan akan ada bencana jebolnya tanggul Sungai Serang. Masyarakat boleh percaya atau tidak tapi pernah terbukti pada tahun 1963. Bapak Darmo Wiyono yang dulu menjabat sebagai seorang perangkat desa yaitu kepala bagian kemakmuran melihat kebo kuning tersebut, di tahun yang sama tanggul Sungai Serang jebol.
Kiyai Tirto Kusumo setelah meninggal kemudian dimakamkan di makam madonam, gentan, depok, dan tayuban. Dulunya masih masuk dalam suatu wilayah Desa Bojong sampai kira-kira 1950-an. Kemudian karena kepadatan penduduk dan pemekaran wilayah maka pecah menjadi 3 desa: Desa Depok, Desa Tayuban dan Desa Bojong Sendiri.





2 komentar:

  1. Desa Galuh.... Dan ada mbahku disebut. Do'akan mbahku sehat selalu. Aamiin....m

    BalasHapus
  2. Desa Galuh.... Dan ada mbahku disebut. Do'akan mbahku sehat selalu. Aamiin....m

    BalasHapus