Senin, 09 Februari 2015

CERITA DARI KELAS VIII H

NAMA ANGGOTA:
1. Arum Rakhmadita
2. Chintia Faradila. P.

CERITA DARI SLINGA
Letak daerah Slinga adalah di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Daerah Slinga terdapat sebuah bendungan yang bernama Bendungan Slinga, disana terkenal kisah tentang banyaknya orang yang mati bunuh diri di bendungan tersebut.
Setiap sore bendungan tersebut banyak terdapat pasangan yang berpacaran di sekitar bendungan. Dulu pada saat bulan ramadhan menjelang buka puasa banyak orang melakukan ngabuburit / menunggu saat buka puasa bersama keluarga / pasangan.
Pada saat lebaran tiba setelah warga melaksanakan shalat id di lapangan yang sudah di sediakan mereka berkumpul untuk saling bersilaturahmi antar warga sambil mendengarkan ceramah dari ustad daerah sana.

Makanan khas di daerah Slinga adalah cimplung / singkong yang direbus, orang – orang di sana memiliki cara agar lebih lezat yaitu memasak cimplung tersebut dengan mencampurinya gula aren asli daerah tersebut.
Sebagian penduduk di sana bekerja sebagai pembuat gula jawa yang berbahan dasar aren, dan juga tidak sedikit yang menambang batu dan pasir yang terdapat di bendungan Slinga. Sebagian daerah di sana masih terdapat pepohonan rimbun dan besar – besar, dan sawah lebar pun masih banyak terdampar di kanan kiri jalan.
===


SEJARAH DESA MEWEK...
Pada zaman dahulu daerah Mewek yang bertempatan di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, pernah dijajah oleh bangsa Belanda yang ingin mengambil alih jalan desa tersebut. Di perbatasan tersebut terjadilah perang yang menjadikan terpisahnya menjadi dua wilayah.
Yang satu daerah mewek dan yang satunya lagi daerah penambongan. Kenapa diberi nama Mewek? Karena ketika itu warganya mengalami kekalahan yang membuat mereka sedih dan berkaca – kaca sampai mengeluarkan air mata.
===


Nama Anggota:
1. Dela Suci Rahmadani (10)
2. Niken Indah Nurani (25)
3. Yuniar Rachmawati (36)

SEJARAH DAERAH LAMONGAN
Desa Lamongan merupakan sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Sejarah dari desa Lamongan adalah tentang kecamatan.
Zaman dahulu daerah Lamongan terletak di Kecamatan Purbalingga tetapi waktu sungainya terbelah ke arah barat daerah Lamongan menjadi Kecamatan Kaligondang.
Desa tersebut tidak banyak diketahui oleh warga Purbalingga karena desa tersebut termasuk desa yang plosok. Di desa itu terdapat banyak tumbuhan yang ditanam yaitu kangkung, pepaya california, timun, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu desa tersebut kebanyakan warganya sebagai petani.
===

Nama:
1. Indah Permatahati (19)
2. R.A Alivia Y (27)
3. Sabrina Ayu S (30)

SEJARAH KEDUNGMENJANGAN
Pada zaman dahulu ada seorang Raja bernama Ki Tepus Rumput yang mempunyai binatang kesayangan yaitu Menjangan (Kijang). Pada suatu hari ada anak kecil yang melepaskan menjangan tersebut lalu menjangan tersebut lari.
Saat Ki Tepus Rumput ingin memberi makan menjangan tersebut, Ki Tepus Rumput kaget karena menjangannya sudah tidak ada di kandang. Lalu Ki Tepus Rumput mengumumkan kepada semua warga bahwa menjangan kesayangannya telah hilang dan Ki Tepus Rumput menyuruh semua warga untuk mencari menjangan kesayangannya itu. Ki Tepus Rumput juga ikut mencari menjangan tersebut, pada saat mencari ia berhenti sejenak di bawah pohon salak.
Ketika ia sedang beristirahat ia mendengar suara tangisan seorang anak dan tempat itu diberi nama Mewek. Lalu Ki Tepus Rumput melanjutkan pencarian Menjangan itu. Ki Tepus Rumput melihat menjangan tersebut lari ke arah kedung (Pusaran Air) dan terpeleset masuk ke dalam kedung itu. Ki Tepus Rumput sangat sedih karena menjangan kesayangannya telah mati dan masuk kedalam kedung. Sehingga Ki Tepus Rumput memberi nama tempat itu Kedungmenjangan
===

Nama anggota :
1. Ramdhan Prambudi
2. Erwin Bayu Sadewa
3. Firdian Refaldi

TAMAN BOJONG
Dulu tempat itu adalah gudang penyimpanan senjata dan uang tentara Jepang, sejak Jepang kalah oleh Indonesia. Gudang itu di bongkar, uang dan senjata ditimbun dan dimasukan dalam sumur tua yang dalam dan besar.
Semenjak gudang itu dibongkar, lalu tempat itu di jadikan tempat penjemuran triplek dan untuk salat idul fitri. Selain di jadikan tempat penjemuran triplek dan untuk salat idul fitri tempat itu juga dijadikan tempat perlombaan saat 17 Agustusan.
Sekarang tempat itu dijadikan Taman Bojong, pada saat pembangunan banyak pekerja yang menemukan koin emas. Maka lambang taman bojong adalah koin yg bergambar perempuan Jepang. Pada saat pembukaan di ramaikan oleh band dan dibuka oleh Bupati Purbalingga, sekarang setiap hari taman itu banyak pengunjungnya.
===

Nama anggota;
1. Alfinsa.F.R
2. Ipuk Saputra
3. Rasyid Habib.I.R

KEBIASAAN MASYARAKAT DI DAERAH PURBALINGGA KIDUL
MENJELANG HARI KEMERDEKAAN RI

Kebiasaan setiap menjelang hari kemerdekaan RI warga daerah saya saat malam kemerdekaan RI mengadakan kepungan/syukuran bersama dan pada siang harinya kami mengadakan lomba-lomba seperti: balap karung, tarik tambang, sodok air, gigit koin di terong dan masih banyak lagi.
Warga melakukan semua itu dengan rasa senang dan kegiatan ini juga dapat mengingatkan kita akan jasa para pahlawan yang telah memberi kemerdekaan kepada kita semua bahkan seluruh rakyat Indonesia, jadi kita tidak boleh melupakan jasa mereka kepada bangsa Indonesia.

===

1 Addes Dwi Aribu[1]
2 Aldi Nugroho[2]
3 Naufal Rafiif[24]

KEBIASAAN MASYARAKAT DI DAERAH 
PURBALINGGA KULON
Kebiasaan masyarakat di daerah Purbalingga Kulon setiap Hari Raya Idul Fitri merayakannya dengan membikin balon udara dan masyarakat atau penduduknya mendukung.
Yang membikin balon udara pemuda-pemuda Purbalingga Kulon dengan kreatifitasnya. Pada saat menerbangkan balon pemuda-pemuda sangat kompak dan masyarakat yang melihat sangat senang.
Pada tahun kemarin membuat balonnya masih sederhana dan sekarang sudah menjadi lebih baik. Karena pemuda-pemuda Purbalingga Kulon sangat kreatif dan semangat dalam membuat balon sangat baik.
Sebelum menerbangkan balon warga berkumpul untuk bermaaf maafan dan sesudah bermaaf maafan warga berkumpul dilapangan untuk menyaksikan balon udara yang akan diterbangkan.
===

Nama anggota kelompok :
1. Azhar Ghifary A.R. (7)
2. Dimas Nizar S. (12)
3. Ijas Saefulloh. (17)

KEJADIAN YANG ADA DI PURBALINGGA LOR
Saya tinggal di daerah Purbalingga Lor.
Di Purbalingga Lor terdapat banyak tempat yang menyeramkan dan unik seperti tempat-tempat keramat: Rumah Kosong, Gedung kosong, dan ada masyarakat Purbalingga Lor yang pernah melihat penampakan makhluk astral dan juga sering tercium aroma aneh seperti bau kembang melati, kantil, menyan, dan kentang rebus.
Konon, di Purbalingga Lor terdapat tempat mandi kembang dan semedi yaitu kali Surawana. Menurut cerita masyarakat di sungai tersebut di tunggui oleh sosok tinggi besar, pocong, kuntilanak merah, kemangmang, babi ngepet dll.
Seringkali di malam malam tertentu sering terdengar suara-suara aneh dan ganjil seperti : perempuan menangis, tertawa, dan sering kali terdengar suara nenek nenek minta tolong.
Di Purbalingga Lor terdapat Industri Knalpot yang sudah sampai manca negara tempatnya di desa Blumbang dan sekitarnya.
===

Nama
1. Annissa Wahyu Ardhani (05)
2. Dwi Alfia (13)
3. Yanuar Dwi Lestari (35)

SEJARAH DI DESA KEDUNGMENJANGAN
Pada zaman dahulu ada seorang kerajaan yang memiliki raja yang bijaksana. Ia mempunyai seorang pangeran. Pangeran itu punya hewan kesayangan yang bernana Menjangan. Setiap kali menjangan itu di beri makan seorang pelayan. Pada suatu hari ketika pelayan itu meninggalkan menjangan, ada seorang anak yang nakal ingin melepas menjangan itu.
Pangeran itu melihat bahwa hewan kesayangannya lepas, ia langsung mengejarnya! Di suatu tempat pangeran itu berhenti untuk beristirahat, ia mendengar suara tangisan di ujung pohon salak.
Lalu pangeran itu memberi nama tempat itu dengan nama mewek, jadilah Desa Mewek. Lalu sang pangeran dan prajuritnya melanjutkan untuk mengejar menjangan, pangeran itu saling kejar-mengejar dan ternyata menjangannya jatuh ke dalam kedhung Sungai Gringsing dan akhirnya tempat itu di beri nama Kedungmenjangan.
===

Nama anggota :
1. Mutiah
2. Saskia I.N.S
3. Shinta L.F

SEJARAH KALIKABONG
Pada zaman dahulu ada sebuah daerah yang sungainya banyak terdapat kecebongnya. Sehingga masyarakat setempat memberi nama dengan sebutan desa Kalikabong.
Dulu di desa Kalikabong banyak penjual tahunya bahkan hampir semua rumah memiliki profesi sebagai penjual tahu. Tahu tersebut dijual ke pasar tetapi sekarang sudah banyak warga yang beralih profesi bekerja di persero terbatas (PT).
Anak anak cucu mereka bahkan tidak mewarisi profesi sebagai penjual tahu, karena banyak yang bekerja di PT. Kini Kalikabong penjual tahunya hanya tinggal sedikit saja. Bahkan mayoritas warganya banyak yang bekerja di PT.
===


Tidak ada komentar:

Posting Komentar